Saturday, December 19, 2015

Makalah Fisika Lup dan Mikroskop

MAKALAH FISIKA
LUP DAN MIKROSKOP


Disusun Oleh :

Kelompok 4











SMK NUR MEDIKA SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
2015-2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini ditulis berdasarkan informasi  yang di kumpulkan dari berbagai pihak. Makalah ini dapat disusun dengan baik karena banyak masukan dan dukungan dari berbagai pihak yang berupa informasi , arahan dan bimbingan.
Kami mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi penyampurnaan Makalah ini. Semoga Makalah ini berguna bagi pembaca. Akhir kata kami ucapkan banyak terimakasih.









Surabaya,  Oktober  2015

 Team

















DAFTAR ISI


Halaman Judul....................................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1   Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2   Rumusan Masalah..............................................................................................................1
1.3   Tujuan................................................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................................................ 2
2.1     Pengertian LUP.................................................................................................................2
2.2     Cara kerja LUP..................................................................................................................2
      2.2.1    Mata berakomodasi maksimum.............................................................................2
      2.2.2    Mata tidak berakomodasi.......................................................................................3
2.3     Fungsi LUP........................................................................................................................3
2.4     Bagian-bagian LUP............................................................................................................4
2.5     Pengertian Mikroskop........................................................................................................4
2.6     Bagian-bagian Mikroskop dan fungsinya..........................................................................5
2.7     Pembentukan bayangan Mikroskop...................................................................................6
      2.7.1    Mata berakomodasi maksimum.............................................................................6
      2.7.2    Mata tidak berakomodasi......................................................................................6
BAB III : PENUTUP.........................................................................................................................8
3.1     Kesimpulan........................................................................................................................8
3.2     Saran..................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................9







BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Berbagai peralatan elektronik diciptakan untuk dapat menggantikan berbagai fungsi organ atau menyelidiki fungsi dan penyimpangan pada organ tubuh manusia. Sama halnya untuk membantu proses bekerja dan aktivitas manusia sehari-hari, contohnya dalam melihat  benda kecil atau mikroorganisme yang tidak bisa di lihat oleh kasat mata maka dengan ini perlu alat bantu yang mampu mempermudah dalam mengindentifikasi hal tersebut dan membantu  proses pengerjaan manusia yang berhubungan dengan benda-benda kecil atau mikroorganisme.

1.2       Rumusan Masalah
1.                   Apakah yang dimaksud dengan LUP?
2.                   Bagaimana cara kerja LUP?
3.                   Apakah fungsi dari LUP?
4.                   Apa saja bagian-bagian dari LUP?
5.                   Apakah yang dimaksud dengan Mikroskop?
6.                   Apa saja bagian-bagian Mikroskop dan fungsinya?
7.                   Bagaimana pembentukan bayangan Mikroskop?


1.3       Tujuan
1.                   Mengetahui apa yang dimaksud dengan LUP
2.                   Mengetahui bagaimana cara kerja LUP
3.                   Mengetahui fungsi dari LUP
4.                   Mengetahui apa saja bagian-bagian yang ada di dalam LUP
5.                   Mengetahui apa yang dimaksud dengan Mikroskop
6.                   Mengetahui bagian-bagian Mikroskop dan Fungsinya
7.                   Mengetahui pembentukkan bayangan Mikroskop








BAB II
PEMBAHASAN

2.1       LUP (Kaca Pembesar)
LUP/kaca pembesar adalah lensa cembung yang digunakan untuk melihat benda-benda dalam ukuran kecil. LUP biasa dipakai oleh tukang reparasi jam, pengrajin intan, dan ahli purbakala. Gambar dibawah ini adalah Pembentukan bayangan pada LUP.

2.2       Cara Kerja LUP
2.2.1  Mata berakomodasi maksimum
Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembung-cembungnya).  Untuk mata yang menggunakan lup dengan berakomodasi maksimum, sifat bayangannya adalah maya, tegak, diperbesar, dan terletak pada titik dekat mata, sehingga s' = sn dengan syarat benda yang diamati harus diletakkan pada jarak titik api lup (s<f).
·         Perbesaran anguler pada lup dirumuskan :
                                   
              Keterangan :
M = Perbesaran anguler (kali)
β  = sudut penglihatan dengan menggunakan alat optik
α  = sudut penglihatan tanpa menggunakan alat optik
·         Perbesaran linier pada lup dirumuskan :
                                    1
          Keterangan :
              M = Perbesaran anguler lup (kali)
              Sn = titik dekat mata (untuk mata normal 25 cm)
              F   = fokus/titik api (cm)



2.2.2  Mata tidak Berakomodasi
                Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (otot siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya). Menggunakan lup dengan tidak berakomodasi, benda yang diamati harus diletakkan dititik fokus lup tersebut (s=f).
              Perbesaran anguler yang terjadi adalah :
                       (untuk sudut kecil)
              Keterangan :
              M = perbesaran anguler lup (kali)
              γ   = perbesarn anguler
              β   = sudut penglihatan dengan menggunakan alat optik
              α   = sudut penglihatan tanpa menggunakan alat optik
       Jadi, rumus perbesaran anguler lup untuk mata tidak berakomodasi ditulis dengan persamaan :
 
        Keteranagan :
            M  = perbesaran anguler lup (kali)
            γ    = Perbesaran anguler
            Sn = titik dekat mata (untuk mata normal 25 cm)
            F   = fokus/titik api (cm)
          Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan jauh tak terhingga. Benda yang dilihat diletakkan tepat pada titik fokus lup. Keuntunganmnya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat lelah, sedangkan kelemahannya dari segi perbesaran berkurang. Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
           
Keteranagan :
M   = perbesaran lup
            PP  = tidak dekat mata
            F    = jarak titik fokus lensa

2.3       Fungsi LUP
LUP berfungsi untuk mengamati benda-benda yang berukuran kecil sehingga tampak menjadi lebih besar dan lebih jelas yang tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung dengan menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif. LUP biasanya digunakan oleh para tukang arloji dan arkeolog ketika mereka bekerja.

2.4       Bagian-bagian LUP
1.         Tangkai LUP
Tangkai atau pegangan LUP digunakan pengamat untuk memegang LUP pada proses penggunaannya. Tungkai ini dapat dipisahkan dengan lingkaran pegangan lensa.
2.         Skrup Pengendali
Skrup penghubung ini berfungsi menghubungkan antara tangkai LUP dengan kepala LUP, berupa logam tipis yang juga berfungsi menguatkan peganagan kepala LUP terhadap lensa terhadap lensa cembungnya.
3.         Kepala/bingkai LUP
Lingkaran penuh yang digunakan sebagai bingkai dari lensa cembung pada LUP. Bingkai ini mirip dengan bingkai kacamata yang mmeganag lensa, akan tetapi bingkai kepala LUP berupa lingkaran penuh.
4.         Lensa Cembung LUP
LUP menggunakan lensa cembung, yang berfungsi memperbesar benda berukuran kecil sehingga tampak besar.

2.5       Mikroskop
Mikroskop adalah alat optik untuk mengamati benda-benda yang sangat kecil. Mikroskop terdiri atas dua lensa positif (cembung). Lensa positif yang berdekatan dengan mata disebut lensa okuler, lensa ini berfungsi sebagai lup. Lensa positif yang berdekatan dengan benda disebut lensa objektif. Jarak titik api lensa objektif lebih kecil daripada jarak titik api lensa okuler. Mikroskop mempunyai beberapa macam jenis diantaranya yaitu : Mikroskop cahaya, elektron, medan gelap, fase kontras, pender, sederhana, dll.









2.6       Bagian-bagian Mikroskop dan Fungsinya
1)        Lensa Okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, gambar yang ditangkap oleh lensa objektif.
2)        Tabung Mikroskop berfungsi untuk mengatur fokus
3)        Revolver berfungsi untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
4)        Lensa Objektif berfungsi untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda
5)        Diafragma berfungsi untuk mengatur cahaya yang akan masuk ke mikroskop
6)        Kondensor berfungsi untuk memfokuskan/mengumpulkan cahaya ke benda yang sedang diamati
7)        Meja benda berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati
8)        Pegangan sedia berfungsi untuk menjepit preparat yang akan diamati agar tidak bergeser
9)        Skrup pengarah kasar berfungsi untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat
10)    Skrup pengarah halus berfungsi untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat
11)    Kaki mikroskop berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop
12)    Sendi Inklinasi (pengatur sudut) berfungsi untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop
13)    Pegangan (lengan mikroskop) berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop
14)    Cermin berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.






2.7       Pembentukkan bayangan Mikroskop
Diagram pembentukan bayangan pada mikroskop.

Sifat bayangan pada mikroskop ditentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedangkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat berada di lensa okuler. Mata pengamat berada dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan okuler tepat dititik fokus lensa okuler dinamakan pengamat secara rileks dan pengamatan dilakukan secara terakomodasi bila bayangan objektif berada diruang etema okuler. Mikroskop yeng terdiri dari lensa positif bayangan akhir berada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.

2.7.1  Mata Berakomodasi Maksimum
Untuk mata berakomodasi maksimum (perbesaran maksimum), maka bayangan dari lensa okuler harus terletak didepan lensa okuler sejauh titik dekat pengamat, sehingga
S'ok=-Sn=-titik dekat , Maka panjang mikroskop adalah L=S'ob + Sok . Perbesaran totalnya :
M =
Keterangan :
M      : Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop
Mob    : Perbesaran yang dihasilkan lensa objektif
Mok    : Perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler
Sob     : Jarak benda lensa obyektif (meter)
S'ob    : Jarak bayangan lensa obyektif (meter)
Fok     : Panjang fokus lensa okuler (meter)
2.7.2  Mata tidak berakomodasi
Untuk mata tidak berakomodasi, maka bayangan dari lensa okuler harus terletak di depan lensa okuler sejauh titik jauh pengamat, yaitu tak terhingga, sehingga S'ok=-~ akibatnya S'ok=Fok . Maka pangjan g mikroskop adalah L=S'ob + Fok . Perbesaran totalnya adalah :
Keterangan      :
M      : Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop
Mob    : Perbesaran yang dihasilkan lensa objektif
Mok    : Perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler
Sob     : Jarak benda lensa obyektif (meter)
S'ob    : Jarak bayangan lensa obyektif (meter)
Fok     : Panjang fokus lensa okuler (meter)
























BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Alat-alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik. Misalnya cermin, lensa atau prima. Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya. Beberapa alat optik antara lain kamera, lup, mikroskop, teleskop, proyektor dan episkop.

3.2       Saran
Saran yang dapat kami sampaikan ialah agar pembaca dapat mengetahui betapa pentingnya alat-alat optik bagi kehidupan manusia.


























DAFTAR PUSTAKA

1)    Purjiyanta, Eka dkk. 2006. IPA TERPADU. Jakarta: Erlangga.
2)    Sumarwan, Drs dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam SMP. Jakarta: Erlangga
4)    Buku LKS Fisika

No comments:

Post a Comment