MAKALAH
“TUMBUH KEMBANG PADA BAYI”

disusun oleh :
1.
Aisyah Wulan R (03)
2.
Dewi Anggraeni (07)
3.
Eka Dian P. (10)
4.
Grita Nova (15)
5.
Melani Ariningsih (22)
SMK KESEHATAN NUR MEDIKA SURABAYA
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2014-2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Tumbuh Kembang
Pada Bayi ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana, Semoga Makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. Harapan kami
semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik . Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan Makalah ini.
kami juga mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Drs . R . Hari Purnomo, MM selaku kepala sekolah SMK
Kesehatan Nur Medika Surabaya
2.
Damayanti F.,S.Kep.,Ns selaku pembimbing mata pelajaran Tumbuh
Kembang Manusia
3.
Dan Semua Pihak-pihak yang mendukung
Semoga Makalah ini dapat memberikan
pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun Makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang
membangun. Terima kasih.
Surabaya, 25 Agustus 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................................i
Kata
Pengantar........................................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................................iii
BAB I :
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1
Latar
Belakang........................................................................................................1
1.2
Tujuan......................................................................................................................2
BAB II
:PEMBAHASAN......................................................................................................
2
2.1
Tumbuh Kembang Pada Anak.................................................................................2
2.2
Ciri-Ciri Tumbuh Kembang
Anak...........................................................................4
2.3. Jenis-Jenis Stimulasi
yang di butuhkan oleh Anak.................................................5
2.4 Stimulasi Dalam Tumbuh
Kembang Anak..............................................................6
2.5 Ciri Alat Permainan
Untuk Bayi............................................................................13
BAB III :
PENUTUP.............................................................................................................16
3.1
Kesimpulan.............................................................................................................16
3.2 Saran.......................................................................................................................16
LAMPIRAN TANYA
JAWAB.............................................................................................17
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR
BELAKANG TUMBUH KEMBANG
Istilah
tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi
saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dan
untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologik
seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan,
yaitu faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses
yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberika ciri tersendiri pada
setiap anak.
Oleh karena itu, tumbuh kembang
harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat
khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang optimal. Memiliki
anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan setiap orang tua. Untuk
mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan,mengawasi, dan
merawat anak secara seksama. Proses tumbuh kembang anak dapat berlangsung
secara alamiah, tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada orang dewasa
atau orang tua. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita.
Karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan
berbahasa, kreativitas,kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia berjalan
sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral
serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Pada masa periode
kritis ini, diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna agar potensinya
berkembang. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi diusahakan sesuai
dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi
masih dalam kandungan. Untuk bisa merawat dan membesarkan anak secara maksimal
tentu kita perlu mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan anak itu sendiri,
yang pada gilirannya akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi kita dalam
merawat dan membesarkan buah hati kita.
1
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang
dimaksud dengan tumbuh dan kembang?
2. Apa saja
ciri-ciri tumbuh kembang anak?
3. Jenis-jenis
stimulasi yang dibutuhkan oleh anak?
4. Bagaimana
stimulasi tumbuh kembang anak?
5. Apa saja
ciri-ciri alat permainan untuk bayi?
1.2. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah Tumbuh
Kembang pada bayi adalah mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan
segala upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik,
mental, sosial. Juga menegakkan diagnosis dini setiap kelainan tumbuh kembang
dan kemungkinan penanganan yang efektif, serta mencari penyebab dan mencegah
keadaan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TUMBUH
KEMBANG PADA ANAK
A. DEFINISI
1.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun induvidu, yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang (cm, meter).
2.
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai
hasil dari proses pematangan. Menyangkut perkembangan emosi, intelektual dan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
2
B.TUMBUH
KEMBANG ANAK SEHAT
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan
dalam besar,jumlah, atau
ukuran, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,
kilogram) dan
ukuran
panjang (cm, meter), sedangkan perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dari seluruh bagian tubuh sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk juga
perkembangan
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil berinteraksi dengan
lingkungannya.
Secara umum terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi tumbuh
kembang
anak, yaitu:
1. Faktor
genetik
Faktor
genetik ini yang menentukan sifat bawaan anak tersebut. Kemampuan
anak merupakan ciri-ciri yang khas yang diturunkan dari orang tuanya.
2. Faktor
lingkungan
Yang
dimaksud lingkungan yaitu suasana di mana anak itu berada. Dalam hal ini
lingkungan
berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak untuk tumbuh
kembang
sejak dalam kandungan sampai dewasa. Lingkungan yang baik akan
menunjang
tumbuh kembang anak, sebaliknya lingkungan yang kurang baik
akan
menghambat tumbuh kembangnya.
·
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh
kembang, secara umum dibagi menjadi 3
kebutuhan dasar yaitu:
1. Kebutuhan
fisik-biomedis (”ASUH”) , Meliputi:
-
pangan/gizi
- perawatan
kesehatan dasar: imunisasi, pemberian ASI,
penimbangan
yang teratur, pengobatan
- pemukiman
yang layak
- kebersihan
perseorangan, sanitasi lingkungan
- pakaian
- rekreasi,
kesegaran jasmani
2. Kebutuhan
emosi/kasih sayang (”ASIH”)
Kasih sayang
dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan
kepercayaan
dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik
fisik,
mental, atau psikososial.
3
3. Kebutuhan
akan stimulasi mental (”ASAH”)
Stimulasi
mental mengembangkan perkembangan kecerdasan,
kemandirian,
kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas
dan
sebagainya.
Anak yang
mendapat ASUH, ASIH, dan ASAH yang memadai akan mengalami tumbuh kembang yang
optimal sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya.
2.2.
CIRI-CIRI TUMBUH KEMBANG ANAK
1. Tumbuh
kembang adalah proses yang kotinu sejak dari konsepsi sampai maturitas atau
dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Pola
perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda
antara anak yang satu dengan yang lain berbeda.
3.
Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
4. Aktivitas
seluruh tubuh diganti respon individu yang khas
5. Arah
perkembangan anak adalah sefalokaudal.
6. Refleks
primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan
volunter tercapai.
Periode
penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada
masa ini
pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak
selanjutnya. Pada masa balita ini kemampuan berbahasa, kreativitas, sosial,
emosional
dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
perkembangan
berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga
dibentuk
pada masa ini.
Deteksi dini
perkembangan anak dilakukan dengan cara pemeriksaan
perkembangan
secara berkala, apakah sesuai dengan umur atau telah terjadi
penyimpangan
dari perkembangan normal. Empat parameter yang dipakai dalam
menilai
perkembangan anak adalah:
1. Gerakan
motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh).
2. Gerakan
motorik halus (menggambar, memegang suatu benda dll).
4
3. Bahasa
(kemampuan merespon suara, mengikuti perintah, berbicara spontan).
4.
Kepribadian/tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya).
2.3. JENIS-JENIS STIMULASI YANG DI BUTUHKAN OLEH ANAK
Stimulasi aspek fisik.
Rangsangan untuk fisik bayi dan balita amat diperlukan, karena pada usia mereka
perkembangan syaraf-syaraf motorik sangat pesat. Melakukan gerakan-gerakan
sederhana seperti berlari, berjalan, menari akan sangat membantu perkembangan
mereka.
Stimulasi aspek emosi.
Kenalkan mereka dengan bentuk emosi dasar, bahagia dan sedih. Dengan
menghiburnya pada saat menangis karena mainannya rusak akan membantu. Ajari
pula mereka untuk berbagi dengan teman sebayanya, misalnya dengan bernagi
mainan, sehingga dapat menimbulkan kepekaan untuk bertoleransi dan berperilaku
menyenangkan.
Stimulasi aspek spiritual.
Ajarilah anak untuk berdoa dengan menggunakan kata-kata yang sederhana,
mengucapkan terimakasih kepada tuhan atas makanan, hari yang indah, dan meminta
maaf atas kesalahan yang dilakukan hari itu. Akan membuat anak semakin peka.
Ajak juga mereka ke tempat ibadah, dan membacakan dongeng dan kisah-kisah para
nabi juga akan membantu meningkatkan moral.
Stimulasi aspek intelektual.
Rangsangan intelektual dapat dilakukan dengan sering memberikan buku bacaan,
mengajak anak melakukan permainan, dan rekreasi bersama, dan juga dengan rajin
menjawab keingintahuan anak. Jadi sebagai orangtua juga harus rajin belajar
agar sanggup memenuhi dan menjawab keingintahuan anak dengan baik dan benar.
Stimulasi aspek sosial.
Anak pun harus diajari untuk peka terhadap lingkungan sekitarnya. Membantu
menjaga adik, membantu orangtua yang sedang sibuk, akan merangsang kepekaan
alaminya.
Agar stimulasi ini dapat menunjukkan hasil yang baik,
kita tidak boleh melupakan istirahat yang cukup dan asupan nutrisinya. Gizi
yang baik amat sangat dibutuhkan oleh anak, karena mereka sedang berada dalam
masa pertumbuhan. Jadi asupan nutrisi tentunya amat dibutuhkan untuk
perkembangan fisik, daya tahan tubuh, pencernaan, dan juga tentunya untuk
perkembangan otak mereka.
5
2.4. STIMULASI DALAM TUMBUH KEMBANG
ANAK
Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang oleh orang tua agar
anak dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal dan sesuai umurnya. Stimulasi adalah perangsangan (penglihatan,
bicara, pendengaran, perabaan) yang datang dari lingkungan anak. Anak yang
mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak
yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi.
Stimulasi
juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi perkembangan anak.
Berbagai macam stimulasi seperti stimulasi visual (penglihatan), verbal
(bicara),auditif (pendengaran), taktil (sentuhan) dapat mengoptimalkan
perkembangan anak. Pemberian stimulasi akan lebih efektif apabila memperhatikan
kebutuhankebutuhan anak sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Pada tahap perkembangan
awal anak berada pada tahap sensori motorik. Pemberian stimulasi visual pada
ranjang bayi akan meningkatkan perhatian anak terhadap lingkungannya, bayi akan
gembira dengan tertawa-tawa dan menggerak-gerakkan seluruh tubuhnya.
Tetapi bila
rangsangan itu terlalu banyak, reaksi dapat sebaliknya yaitu perhatian anak
akan berkurang dan anak akan menangis. Pada tahun-tahun pertama anak belajar
mendengarkan. Stimulus verbal pada periode ini sangat penting untuk
perkembangan bahasa anak pada tahun pertama kehidupannya. Kualitas dan
kuantitas vokal seorang anak dapat bertambah dengan stimulasi verbal dan anak
akan belajar menirukan kata-kata yang didengarnya. Tetapi bila simulasi auditif
terlalu banyak (lingkungan ribut) anak akan mengalami kesukaran dalam
membedakan berbagai macam suara. Stimulasi visual dan verbal pada permulaan
perkembangan anak merupakan stimulasi awal yang penting, karena dapat
menimbulkan sifat-sifat ekspresif misalnya mengangkat alis, membuka mulut dan
mata seperti ekspresi keheranan. Selain itu anak juga memerlukan stimulasi
taktil, kurangnya stimulasi taktil dapat menimbulkan penyimpangan perilaku
sosial, emosional dan motorik.
Perhatian
dan kasih sayang juga merupakan stimulasi yang diperlukan anak, misalnya dengan
bercakap-cakap, membelai, mencium, bermain. Stimulasi ini aka menimbulkan rasa aman
dan rasa percaya diri pada anak, sehingga anak akan lebih responsif terhadap
lingkungannya dan lebih berkembang. Pada anak yang lebih besar yang sudah mampu
berjalan dan berbicara, akan senang melakukan eksplorasi dan manipulasi
terhadap lingkungannya. Motif ini dapat diperkuat atau diperlemah oleh
lingkungannya melalui sejumlah rekasi yang diberikan terhapap perilaku anak
6
tersebut. Misalnya anak akan belajar
untuk mengetahui perilaku mana yang membuat ibu senang/mendapat pujian dari
ibu, dan perilaku mana yang mendapat marah dari ibu. Anak yang dibesarkan dalam
lingkungan yang responsif akan memperlihatkan perilaku eksploratif yang tinggi.
Stimulasi verbal juga dibutuhkan pada tahap perkembangan ini.
Dengan
penguasaan bahasa, anak akan mengembangkan ide-idenya melalui
pertanyaan-pertanyaan, yang selanjutnya akan mempengaruhi perkembangan
kognitifnya (kecerdasan). Pada masa sekolah, perhatian anak mulai keluar dari
lingkungan keluarganya, perhatian mulai teralih ke teman sebayanya. Akan sangat
menguntungkan apabila anak mempunyai banyak kesempatan untuk bersosialisasi
dengan lingkungannya. Melalui sosialisasi anak akan memperoleh lebih banyak
stimulasi sosial yang bermanfaat bagi perkembangan sosial anak. Pada saat ini
di Indonesia telah dikembangkan program untuk anak-anak prasekolah yang
bertujuan untuk menstimulasi perkembangan anak sedini mungkin, dengan
menggunakan APE (alat permainan edukatif). APE adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan dengan usianya dan tingkat
perkembangannya, serta berguna untuk pengembangan aspek fisik
(kegiatan-kegiatan yang menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak),
aspek bahasa (dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar), aspek
kecerdasan (dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna.), dan aspek sosial
(khususnya dalam hubungannya dengan interaksi antara ibu dan anak, keluarga,
dan masyarakat).
Bermain,
mengajak anak berbicara, dan kasih sayang adalah ’makanan’ yang penting untuk
perkembangan anak, seperti halnya kebutuhan makan untuk pertumbuhan badan.
Bermain bagi anak tidak sekedar mengisi waktu luang saja, tetapi melalui
bermain anak belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan otot-ototnya,
melibatkan persaan, emosi, dan pikirannya. Sehingga dengan bermain anak
mendapat berbagai pengalaman hidup, selain itu bila dikakukan bersama orang
tuanya hubungan orang tua dan anak menjadi semakin akrab dan orang tua juga
akan segera mengetahui kalau terdapat gangguan perkembangan anak secara dini.
Buku bacaan
anak juga penting karena akan menambah kemampuan berbahasa, berkomunikasi,
serta menambah wawasan terhadap lingkungannya. Untuk perkembangan motorik serta
pertumbuhan otot-otot tubuh diperlukan
7
stimulasi yang terarah dengan
bermain, latihan-latihan atau olah raga. Anak perlu
diperkenalkan dengan olah raga
sedini mungkin, misalnya melempar/menangkap bola,
melompat, main tali, naik sepeda).
Seorang ahli
mengatakan bahwa prioritas untuk anak adalah makanan, perawatan kesehatan, dan
bermain. Makanan yang baik, pertumbuhan yang adekuat, dan kesehatan yang
terpelihara adalah penting, tetapi perkembangan intelektual juga diperlukan.
Bermain merupakan ”sekolah” yang berharga bagi anak sehingga
perkembangan intelektualnya optimal.
Ada beberapa fungsi bermain pada
anak yaitu sebagai berikut.
1. Perkembangan Sensorik
Aktivitas motor merupakan bagian yang berkembang pada masa bayi.
Perkembangan sensorik motor ini didukung oleh keterampilan motorik kasar dan
halus seperti stimulus visual,stimulus pendengaran,stimulus taktil
(sentuhan),dan stimulasi kinetik.Stimulus sensorik yang diberikan oleh
lingkungan anak akan direspon dengan memperlihatkan aktivitas-aktivitas
motoriknya.
Stimulasi visual merupakan stimulasi awal yang penting pada tahap permulaan
perkembangan anak.Anak akan meningkatkan perhatiannya pada lingkungan sekitar
melalui penglihatanny.Oleh karena itu,orang tua disarankan untuk memberikan
mainan warna-warni pada usia 3 bulan pertama.
Stimulasi pendengaran (stimulasi auditif) adalah sangat penting untuk
perkembangan bahasanya (verbaal),terutama pada tahun pertama
kehidupannya.Memberikan sentuhan (stimulus taktil) yang mencukupi pada anak
berarti memberikan perhatian dan kasih sayng yang diperlukan oleh anak.Stimulus
semacam ini akan menimbulkan rasa aman dan percaya diri pada anak sehingga anak
lebiih responsif dan berkembang.Stimulasdi kinetik akan membantu anak untuk
mengenal lingkungan yang berberda.
2. Pekembangan Intelektual
Memberikan sumber-sumber yang
beraneka ragam untuk pembelajaran
Eksplorasi
dan manipulasi bentuk,ukuran,tekstur,warna pengalaman dengan angka, hubungan
yang renggang konsep abstrak.Kesempatan untuk mempraktikkan dan memperluas
keterampilan berbahasa.Memberikan kesempatan untuk melatih
8
pengalaman
masa lalu dalam upaya mengasimulasinya kedalam persepsi dan hubungan
baru.Membantu anak memahami dunia dimana mereka hidup dan membedakan antara
fantasi
3. Perkembangan Sosialisasi dan
Moral
Sejak awal masa anak-anak bayi telah menunjukkan ketertarikan dan
kesenangan terhadap orang lain terutama terhgadap ibu.Dengan bermain,anak akan
mengembangkan dan memperluas sosialisasi,belajar untuk mengatasi persoalan yang
timbul,mengenal nilai-niali moral dan etika,belajar mengenai apa yang salah dan
benar,serta bertanggung jawab terhadap sesuatu yang diperbuatnya.
Pada tahun pertama,anak hanya mengamati objek di sekitarnya.Pada usia 2-3
tahun,biasanya anak suka bermaian peran seperti peran sebagai ayah,ibu dan
lain-lain. Pada usia pra sekolah anak lebih banyak bergabung dengan kelompok
sebayanya (peer group) mempunyai teman favorit.
4. Kreativitas
Situasi yang lebih menguntungkan/menyernagkan untuk berkreasi dari pada
bermain.Anak-anak dapat bereksperimen dan mencoba ide-idenya.Sekali anak merasa
puas untuk mencoba sesuatu yang baru dan berbeda,ia akan memindahkan kreasinya
kesituasi yang lain.Memungkinkan fantasi dan imajinasi dan meningkatkan
perkembangan bakat dan minat khusus.Untuk mengembangkan kreasi anak diperlukan
lingkunagan yang mendukung
5. Kesadaran Diri
Dengan aktivitas bermain,anak akan menyadari bahwa dirinya berbeda dengan
yang lain dan memahami dirinya sendiri.Anak belajar untuk memahami kelemahan
dan kemampuannya dibandingkan dengan anak yang lain.anak juga mulai melepaskan
diri dari orang tuanya.
6. Nilai Terapeutik
Bermain dapat mengurangi tekanan atau stres dari lingkungan.Dengan
bermain,anak dapat mengekspresikan emosi dan ketik puasan atas
9
situsi sosial
serta rasa takutnya yang tidak dapat diekspresikan di dunia nyata.Dengan
bermain dapat memudahkan komunikasi verbal dan ninverbal tentang kebutuhan,rasa
takut dan keinginan.
A.Kemampuan motorik pada bayi berdasarkan usia yakni:
Usia
|
Motorik
kasar
|
Motorik
halus
|
0-3 bulan
|
· mengangkat kepala,
guling-guling,
menahan
kepala tetap tegak,
|
melihat, meraih dan menendang mainan gantung, memperhatikan benda
bergerak,
· melihat
benda-benda kecil,
· memegang
benda,
meraba dan merasakan
bentuk permukaan,
|
3-6 bulan
|
· menyangga
berat,
· mengembangkan kontrol kepala.
· Duduk.
|
· memegang
benda dengan kuat,
Memegang benda dengan kedua tangan,
· makan
sendiri,
· mengambil
benda-benda kecil.
|
6-9 bulan
|
Merangkak,
menarik ke
posisi berdiri,
berjalan
berpegangan,
berjalan
dengan bantuan.
|
· Memasukkan
benda kedalam wadah,
· Bermain
'genderang',
· Memegang
alat tulis dan mencoret-coret,
Bermain mainan yang mengapung di
air,
· Membuat
bunyi-bunyian.
· Menyembunyikan
dan mencari mainan
|
10
9-12 bulan
|
· bermain
bola,
· membungkuk,
· berjalan
sendiri,
· naik
tangga.
|
· Menyusun
balok/kotak,
· Menggambar,
· Bermain
di dapur.
|
B. Kemampuan Bicara dan Bahasa Pada Bayi
Masa bayi adalah
masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin sehingga dalam masa ini,
pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar. Kemampuan bicara bayi masih
dalam bentuk pra bicara, yang diekspresikan dengan cara menangis, mengoceh,
gerakan isyarat dan ekspresi wajah seperti tersenyum. Bahkan pada masa ini
lebih sering muncul senyum sosial sebagai reaksi terhadap rangsangan dari luar
.
Ekspresi emosi
adalah bahasa pertama sebelum bayi berbicara, sebagai cara untuk
mengkomunikasikan dirinya pada orang tua atau orang lain. Bayi akan bereaksi
pada ekspresi wajah dan tekanan suara, sebaliknya orangtua membaca ekspresi
bayi dan merespon jika ekspresi bayi menunjukkan tertekan atau gembira. Terkait
dengan ekspresi emosi bayi, yang mudah dikondisikan, maka ekspresi emosi bayi
mudah dikondisikan. Jika orangtua lebih banyak menunjukkan suasana hati yang
positif seperti selalu gembira, santai dan menyenangkan, akan mempengaruhi
pemahaman bayi terhadap sesuatu dan cenderung menimbulkansuasana hati yang
menyenangkan. Sebaliknya jika orang dewasa mengkondisikan dengan situasi yang
tidak menyenangkan maka suasana emosi bayi cenderung buruk. Kemampuan bicara
pada bayi sebenarnya ada hubungannya dengan perkembangan otak, terutama pada
saat bayi menangkap kata-kata yang diucapkan dan menyampaikan apa yang ada
dalam pikirannya. Pada saat bayi berjalan, berbicara, tersenyum dan mengerutkan
dahi, sebenarnya tengah berlangsung perubahan dalam otak. Meski keterkaitan
sel-sel syaraf (neuron) yang dimiliki bayi, masih sangat lemah, namun akan
sangat mempengaruhi pada perkembangan sel syaraf pada tahap selanjutnya. Bayi
mengerti dan memahami sesuatu yang berada disekelilingnya, tidak terbatas
dengan melihat serta memanipulasi namun sebenarnya bayi sudah memiliki
kemampuan untuk memberi perhatian, menciptakan simbolisasi, meniru dan
menangkap suatu konsep melalui gerakan sudah lebih berkembang. Oleh karenanya
untuk mengoptimalkan kemampuan otaknya maka bayi perlu lebih banyak menstimulasi
bayi untuk mengenal benda-benda sekelilingnya sambil terus mengajak berbicara.
11
Kemampuan bicara dan berbahasa pada
masa bayi sbb:
Usia
|
Kemampuan
Bicara dan Bahasa
|
0-3 bulan
|
· prabicara,
· meniru
suara-suara,
· mengenali
berbagai suara.
|
3-6 bulan
|
· mencari
sumber suara,
· menirukan
kata-kata..
|
6-9 bulan
|
· menyebutkan
nama gambar di buku majalah,
· menunjuk
dan menyebutkan nama gambar-gambar.
|
9-12 bulan
|
· menirukan
kata-kata
· berbicara
dengan boneka
· bersenandung
dan bernyanyi.
|
C. Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian
Kemampuan sosialisasi dan kemandirian
dapat dirangsang dengan sosialisasi pada masa bayi diawali di dalam keluarga,
dimana dalam keluarga terjadi hubungan timbal balik antara bayi dan pengasuh
atau orangtua. Melalui perhatian dan perilaku orangtua akan memberi kerangka
pada bayi dalam berinteraksi dan pengalaman yang terpenting bagi bayi karena
keluarga adalah melibatkan proses kasih sayang. Kemampuan bayi untuk
bersosialisasi mulai muncul, dasar-dasar sosial mulai dibentuk, yang diperoleh
dengan cara mencontoh perilaku pada situasi sosial tertentu, misalnya mencontoh
perilaku sosial dari kakak atau orang tuanya, yang akhirnya akan mempengaruhi
cara penyesuaian pribadi dan sosialnya dikemudian hari.
12
Kemampuan sosialisasi dan kemandirian
pada masa bayi sbb:
Usia
|
Kemampuan
Sosialisasi dan Kemandirian
|
0-3 bulan
|
· memberi
rasa aman dan kasih sayang,
· mengajak
bayi tersenyum,
· mengajak
bayi mengamati benda-benda dan keadaan di sekitarnya,
· meniru
ocehan dan mimik muka bayi,
· mengayun
bayi,
· menina
bobokan.
|
3-6 bulan
|
· bermain
"ciluk ba',
· melihat
dirinya di kaca,
· berusaha
meraih mainan.
|
6-9 bulan
|
· mulai
bermain atau 'bersosialisasi' dengan orang lain.
· Mulai
melambaikan tangan jika ditinggal pergi.
· Mulai
membalas lambaian tangan orang lain.
|
9-12 bulan
|
· Minum
sendiri dari sebuah cangkir,
· Makan
bersama-sama
· Menarik
mainan yang letaknya agak jauh.
|
2.5. CIRI ALAT PERMAINAN UNTUK BAYI
Tujuan:
- Melatih
refleks-refleks (untuk anak berumur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
- Melatih
kerja sama mata dengan tangan
- Melatih
kerja sama mata dengan telinga
- Melatih
mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan
- Melatih
mengenal sumber asal suara
- Melatih
kepekaan perabaan
- Melatih
keterampilan dengan gerakan berulang-ulang
Alat
permainan yang dianjurkan:
-
Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang
- Alat
permainan yang berupa gambar atau bentuk muka
13
- Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang
- Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara
- Alat permainan berupa selimut dan boneka
- Giring-giring
Berikut adalah stimulasi (rangsangan) umum yang dapat di berikan kepada bayi:
1. Limpahkan banyak cinta dan kasih sayang untuk bayi
dan anak.
Jangan
malu untuk menunjukkan kasih sayang dan rasa cinta yang Anda miliki. Hal
pertama yang harus Anda ingat adalah cinta adalah kebutuhan utama yang nyata bagi
bayi Anda. Dalam merawat dan memberikan segala kebutuhan bayi Anda sehari-hari
usahakan untuk selalu disertai dengan rasa cinta dan kehangatan yang tulus
untuk sang buah hati. Bentuk kasih sayang ini akan membuat bayi Anda merasa
sangat dihargai dan hal ini mampu menumbuhkan rasa optimisme yang kuat dalam
dirinya. Selain itu, limpahan kasih sayang dan cinta yang Anda berikan juga
dapat meningkatkan perkembangan otak bayi Anda.
2. Berbicaralah kepada
bayi dengan lemah lembut.
Berbicaralah kepada
bayi Anda dengan suara yang lemah lembut dan memakai berbagai kosa kata yang
disertai juga dengan ekspresi. Suara Anda adalah suara favorit mereka, karena
bayi Anda sudah mendengar dan akrab dengan suara Anda sejak mereka masih di
dalam rahim Anda.
3.
Berikan respon.
Berikan
respon atau tanggapan atas apa yang dibutuhkan dan diinginkan bayi Anda tanpa
keraguan. Hal semacam ini akan membuat mereka belajar bahwa mereka dapat
membangun komunikasi dengan orang lain, sehingga mereka akan lebih percaya diri
dan juga sisi emosional mereka akan lebih stabil.
4. Berikan sentuhan lembut pada bayi.
Sentuh bayi Anda mulai dari sekarang,
karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang sering mendapatkan
sentuhan, belaian, pemijatan atau bentuk stimulasi taktil lainnya akan
berkembang lebih cepat dan juga sedikit menangis.
14
5.
Dorong bayi anda untuk meniru.
Anda harus ingat bahwa bayi Anda
akan terus menganalisa setiap gerak Anda, tindakan Anda, dan semua yang Anda
lakukan. Mereka juga akan mengingat bagaimana cara Anda menghasilkan suara dan
ekspresi. Dan amat luar biasa pada akhirnya mereka akan meniru hal-hal yang
dipelajari tersebut.
6. Biarkan bayi anda
untuk bereksplorasi.
Biarkan dan berikan kesempatan
kepada bayi Anda untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar dan
lingkungan-lingkungan baru. Tetapi, tentu Anda harus memastikan dan
memerhatikan segala aspek keamanannya. Misalnya, Anda dapat membawa bayi Anda
untuk berjalan-jalan ke banyak tempat untuk memperkenalkannya pada kondisi dan
situasi yang berbeda. Bayi Anda akan belajar banyak hal dari segala yang
dilihatnya. Jika memungkinkan, biarkan bayi Anda untuk menemukan hal-hal baru
sendiri. Ini pasti akan memberikan efek rangsangan yang positif kepada sang
buah hati agar tumbuh kembangnya lebih baik dan optimal.
7. Bacakan buku secara rutin.
Aktivitas
membacakan cerita amat penting dan besar manfaatnya untuk Tumbuh Kembang Bayi. Usahakan
untuk memilih buku cerita yang bergambar menarik dan banyak warnanya. Stimulasi
bagian otaknya akan lebih optimal dan efektif dengan aktivitas ini. Daya
imajinasi dan kosakatanya pun akan semakin berkembang. Meskipun, bayi belum
sepenuhnya paham tentang cerita yang Anda bacakan, tetapi mereka akan belajar
banyak hal dari aktivitas ini.
8. Memutar musik untuk bayi Anda.
Musik dapat mengoptimalkan perkembangan sisi kanan dan sisi kiri otak bayi Anda. Hal ini diyakini membawa manfaat dan efek positif bagi perkembangan otak bayi. Dengan music, proses belajar bayi Anda pun akan lebih mudah.
Musik dapat mengoptimalkan perkembangan sisi kanan dan sisi kiri otak bayi Anda. Hal ini diyakini membawa manfaat dan efek positif bagi perkembangan otak bayi. Dengan music, proses belajar bayi Anda pun akan lebih mudah.
15
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologik
seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan,
yaitu faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses
yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberika ciri tersendiri pada
setiap anak. Dunia anak tidak dapat dipisahkan dengan dunia bermain. Aktivitas
bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara
optimal.Alat permainan pada anak hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan
usia anak sehingga dapat merangsang perkembangan anak secara optimal untuk
pengembangan aspek fisik, bahasa, kognitif dan soaial anak atau disebut dengan
alat permainan edukatif (APE).Jenis permainan disesuaikan dengan usia anak.
3.2. SARAN
1. Tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga
kesehatan, dan masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai
kesehatan yang optimal.
2. Diharapkan kepada orangtua dan keluarga agar memberi makanan seimbang
kepada bayi dan balita untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi yang
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan.
3. Dalam memberikan alat permainan pada anak diharapkan kepada orang tua
untuk menyesuaikan dengan umur anak.
16
No comments:
Post a Comment