MAKALAH
“TUMBUH KEMBANG PADA TODDLER”
disusun oleh :
1.
Aisyah Wulan R (03)
2.
Dewi Anggraeni (07)
3.
Eka Dian P. (10)
4.
Grita Nova (15)
5.
Melani Ariningsih (22)
SMK KESEHATAN NUR MEDIKA SURABAYA
TAHUN AJARAN 2014-2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Tumbuh Kembang
Pada Toddler ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana, Semoga Makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. Harapan kami
semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik . Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan Makalah ini.
kami juga mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Drs . R . Hari Purnomo, MM selaku kepala sekolah SMK
Kesehatan Nur Medika Surabaya
2.
Damayanti F.,S.Kep.,Ns selaku pembimbing mata pelajaran
Tumbuh Kembang Manusia
3.
Dan Semua Pihak-pihak yang mendukung
Semoga Makalah ini dapat memberikan
pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun Makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang
membangun. Terima kasih.
Surabaya, 25 Agustus 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul..........................................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................................iii
BAB I :
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1
Latar
Belakang........................................................................................................1
1.2
Tujuan......................................................................................................................1
BAB II
:PEMBAHASAN......................................................................................................
2
2.1
Pengertian................................................................................................................2
2.2
Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik....................................................................3
BAB III : PENUTUP..............................................................................................................6
3.1
Kesimpulan..............................................................................................................6
3.2 Saran........................................................................................................................6
LAMPIRAN PERTANYAAN..............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Untuk mencapai perkembangan tumbuh kembang anak yang optimal perlu
diperhatikan beberapa aspek perkembangan, yakni sensoris, motorik, komunikasi
bahasa dan bicara, kognitif, kreatifitas seni, urus diri, emosi social, kerja
sama dan leadership, serta moral dan spiritual. Dimana perkembangan itu
berkaitan dengan perkembangan otak anak juga. Jika melihat dari perkembangan
otak, otak terbagi menjadi 2 sisi, yakni otak kiri ( hard skill 10 % ) spesifik
competenciens yakni berhubungan dengan logika, berhitung, rasional, dan
merencanakan. Otak kanan ( soft skill 90 % ) basic competenciens sensitiveness,
self controlling, vision, commu nication, risk taking dan continual learning.
Kemudian dalam tahap perkembangan tumbuh kembang anak, anak berusia 12 bulan
seharusnya sudah bisa untuk berjalan dituntun, makan dengan sendok, dipanggil
dating, dan bicara lebih dari 8 kata. Usia 18 bulan sudah bisa untuk naik
tangga dibantu, susun balok enam dan mengikuti mimic. Anak usia 1 – 2 tahun
cenderung gerakannya memakai otat – otot besar, bergerak dengan banyak komponen
tubuh dan dapat merangsang oksigenasi otak. Dan untuk mengetahui anak sudah
siap jalan atau belum dapat dilihat dari reflex jinjit ( plantar reflek ) yang
mulai hilang, atau sudah dapat melakukan koordinasi komplek.
1.2.
Tujuan
·
siswa mengetahui tentang pertumbuhan
dan perkembangan fisik anak usia toddler ( 1 – 3 tahun )
·
siswa mengetahui tentang personal
social anak usia toddler
·
siswa mengetahui tentang motorik
kasar anak usia toddler
·
siswa mengetahui tentang motorik
halus anak usia toddler
·
siswa mengetahui tentang bahasa anak
usia toddler
·
siswa mengetahui teknik komunikasi
anak usia toddler
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
Anak usia toddler adalah anak usia
12 – 36 bulan ( 1 – 3 tahun ) pada periode ini anak berusaha mencari tahu
bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana menngontrol orang lain melalui
kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang
sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara
optimal ( Perry, 1998 ).
Pertumbuhan merupakan bertambah
jumlah dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat
diukur. Sedangkan perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat
tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan belajar. (Wong’s, 2000 ).
Usia 1 tahun merupakan usia yang
penuh berbagai hal yang menarik antara lain berubah dalam cara makan, cara
bergerak, juga dalam keinginan dan sikap atau perasaan si kecil apabila disuruh
melakukan sesuatu yang tidak ia sukai, ini akan menyatakan sikap dan nalurinya
mengatakan “tidak” baik dengan kata – kat maupun perbuatan, meskipun sebetulnya
hal itu disukai ( psikolog menyebutnya negatifisme ). Kenyataan ini berbeda
pada saat usia di bawah satu tahun, si kecil akan menjadi seseorang penyidik
yang sangat menjengkelkan, mereka akan menyelinap masuk setiap sudut rumah,
menyentuh semua benda yang ditemukannya, menggoyangkan meja dan kursi, menjatuhkan
benda apapun yang bisa dijatuhkan, memanjat apa yang bisa di oanjat, memasukkan
benda kecil ke dalam benda yang lebih besar dan sebagainya. ( Hurlock, 2002 )
Pada usia 2 tahun si kecil cenderung
mengikuti orang tuanya kesana kemari, ikut – ikutan menyapu, mengepel, menyiram
tanaman, semua ini dilakukan dengan penuh kesungguhan. Pada usia 2 tahun anak
sudah mulai belajar bergaul, ia senang sekali menonton anak lain bermain,
perasaan tauk dan cemas sering terjadi apabila orang tuanya meninggalkan anak
sendiri. Seandainya orang tua harus bepergian lama atau memutuskan untuk
kembali.
Anak pada usia 3 tahun biasanya
lebih mudah dikendalikan karena anak sudah dalam perkembangan emosi, sehingga
mereka mengenggap ayah dan ibunya sebagai orang yang istimewa. Sikap permusuhan
dan kebandelan yang muncul pada usia antara 2,5 sampai 3
2
tahun tampaknya makin berkurang, sikap pada orang tua
bukan saja bersahabat tapi sangat ramah dan hangat. Anak menjadi sangat patuh
pada orang tuanya, sehingga mereka akan bertingkah laku baik dan menurut
sekali. Jika keinginan mereka bertentangan dengan kehendak orang tuanya, karena
mereka tetap mahluk hidup yang mempunyai pendapat sendiri. Pada usia 3 tahun,
anak cenderung meniru siapapun yang dilakukan orang tuanya sehari – hari, disebut
proses identifikasi. Dalam proses inilah karakter anak dibentuk jauh lebih
banyak dibentuk dari petunjuk yang diterima dari orang tuanya, seperti
membentuk model diri mereka, membina kepribadian, membentuk sikap dasar bai
terhadap pekerjaan, orang tua dan dirinya sendiri. ( Hurlock, 2002 ).
2.2.
Pertumbuhan
dan Perkembangan Fisik
Pertumbuhan adalah suatu proses
alamiah yang terjadi pada individu, yaitu secara bertahap, berat dan tinggi
anak senakin bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk
berfungsi baik secara kognitif, psikososial, maupun spiritual. ( Supartini,
2000 ).
Anak usia toddler memiliki
karakteristik tersendiri dalam berbagai ranah pertumbuhan dan perkembangannya.
Pertumbuhan dan perkembangan biologis. Secara umum pertumbuhan baik dari segi
berat maupun tinggi badab berjalan cukup stabil atau lambat. Rata – rata
bertambah sekitar 2,2 kg/ tahun, sedangkan tinggi badan bertambah sekitar 7,2
cm / tahun ( tungkai bawah lebih dominant untuk bertambah dibanding
anggota tubuh lainnya ). Hampir semua fungsi tubuh sudah matang dan stabil
sehingga dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan dan stress, sehingga saat
inisudah bisa diajarkan toilet training.
A. Motorik
Kasar
Perkembangan kemampuan motorik kasar adalah kemampuan yang berhubungan
dengan gerak – gerak kasar yang melibatkan sebagian besar organ tubuh seperti
berlari, dan melompat. Perkembangan motorik kasar ini sangat dipengaruhi oleh
proses kematangan anak juga bisa berbeda.
Pada fase ini perkembangan motorik sangat menonjol. Motorik kasar anak umur
15 bulan antara lain sudah bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang
lain. Anak usia 18 bulan sudah mulai berlari tapi masih sering jatuh,
menarik-narik mainan, mulai senang naik tangga tetapi masih dengan bantuan.
Pada anak usia 24 bulan berlari sudah baik,
3
dapat naik
tangga sendiri dengan kedua kaki tiap tahap. Sedangkan pada anak usia 36 bulan
sudah bisa naik turun tangga tanpa bantuan, memakai baju dengan bantuan,
mulai bisa naik sepeda beroda tiga.
B. Motorik
Halus
Kemampuan motorik adalah kemampuan yang berhubungan ketrampilan fisik yang
melibatkan otot kecil dan koordinasi mata – tangan. Saraf motorik halus ini
dapat dilatih dan dikembangakan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinu
secara rutin. Seperti bermain puzzle, menyusuun balok, memasukkan benda ke
dalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat kertas, dan sebagainya.
Motorik halus pada anak usia 15 bulan antara lain sudah bisa memegangi
cangkir, memasukkan jari ke lubang, membuka kotak, melempar benda. Pada anak
usia 18 bulan sudah bisa makan dengan menggunakan sendok, bisa membuka
halaman buku, belajar menyususun balok-balok. Anak usia 24 bulan sudah
bisa membuka pintu, membuka kunci, menggunting sederhana, minum dengan
menggunakan gelas atau cangkir, sudah dapat menggunakan gelas atau cangkir,
sudah dapat menggunakan sendok dengan baik. Sedangkan pada anak usia 36 bulan
sudah bisa menggambar lingkaran, mencuci tangan nya sendiri, menggosok
gigi.
Anak pada usia 2 – 3 tahun memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan
masa sebelumnya. Secara fisik anak masih mengalami pertumbuhan yang pesat.
Beberapa karakteristik khusus yang dilalui anak usia 2 – 3 tahun antara lain:
anak sangat aktif mengeksplorasi benda – benda yang ada di sekitarnya. Ia
memiliki kekuatan observasi yang tajam dan keinginan belajar yang luar biasa.
Eksplorasi yang dilakukan oleh anak terhadap benda – benda apa saja yang ditemui
merupakan proses belajar yang sangat efektif. Motivasi belajar anak pada usia
tersebut menempati grafik tertinggi dibanding sepanjang usianya bila tidak ada
hambatan dari lingkungan.
C. Bahasa
Perkembangan bahasa anak usia toddler secara umum pemerolehan bahasa anak
usia 1 – 3 tahun merupakan proses yang bersifat fisik dan psikis. Secara fisik
kemampuan anak dalam memproduksi kata – kata ditandai oleh perkembangan bibir,
lidah, dan gigi mereka yang sedang tumbuh. Pada tahap tertentu pemerolehan bahasa
( kemampuan mengucapkan dan memahami arti kata juga tidak lepas dari kemampuan
4
mendengarkan,
melihat dan mengartikan symbol – simbolbunyi dengan kematangan otaknya.
Sedangkan secara psikis, kemampuan memproduksi kata – kata dan variasi ucapan
sangat ditentukan oleh situasi emosional anak saat berlatih mengucapkan kata –
kata.
Pada usia ini anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Diawali dengan
berceloteh, kemudian satu dua kata dan kalimat yang belum jelas maknanya. Anak
terus belajar dan berkomunikasi, memahami pembicaraan orang lain dan belajar
mengungkapkan isi hati dan pikiran.
Pada anak usia 13 bulan, anak sudah mulai dapat mengucapkan kata – kata
sederhana seperti “mama” atau “papa”. Pada usia 17 bulan, umumnya anak sudah
dapat mengucapkan kata gantidiri dan merangkainya dengan beberapa kata
sederhana dan mengutarakan pesan – pesan seperti, “ Adik mau susu.” . Pada anak
usia 18 – 23 bulan, anak mengalami perkembangan yang pesat dalam mengucapkan
kata – kata. Perbendaharaan kata anak – anak pada usia ini mencapai 50 kata.
Selain itu anak sudah mulai sadar bahwa setiap benda memiliki nama sehingga hal
ini mendorongnya untuk melancarkan kemampuan bahasanya dan belajar kata – kata
baru lebih cepat.
5
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Tercapainya
tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologik seseorang yang
merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor
genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan
hasil akhir yang berbeda-beda yang memberika ciri tersendiri pada setiap anak.
Dunia anak tidak dapat dipisahkan dengan dunia bermain. Aktivitas bermain
merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara optimal.Alat
permainan pada anak hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak
sehingga dapat merangsang perkembangan anak secara optimal untuk pengembangan
aspek fisik, bahasa, kognitif dan soaial anak atau disebut dengan alat
permainan edukatif (APE).Jenis permainan disesuaikan dengan usia anak.
3.2. SARAN
1. Tumbuh
kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga kesehatan, dan
masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang
optimal.
2.
Diharapkan kepada orangtua dan keluarga agar memberi makanan seimbang kepada
bayi dan balita untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi yang menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan.
3. Dalam
memberikan alat permainan pada anak diharapkan kepada orang tua untuk
menyesuaikan dengan umur anak.
6
No comments:
Post a Comment