LAPORAN HASIL ORIENTASI PRAKTIK KLINIK KETERAMPILAN DASAR
DI PUSKESMAS MANUKAN KULON SURABAYA
TGL 15 JUNI 2015 – 11 JULI 2015
Oleh :
KELOMPOK IV
Nama siswa :
1. Dewi Anggraeni
2. Dewi Mayangsari
3. Eka Dian Pratiwi
4. Ika Tantia Wahyuningtyas
5. Lila Isma Ana
SMK KESEHATAN NUR MEDIKA
SURABAYA
TAHUN AJARAN 2014/2015
SURABAYA
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini disusun sebagai persyaratan untuk menyusun tugas dan bukti pelaksanaan praktek kerja industri di Puskesmas Manukan Kulon Surabaya. Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ditulis berdasarkan informasi yang di kumpulkan dari berbagai pihak selama pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) pada tanggal 15 Juni – 11 Juli 2015 di Puskesmas Manukan Kulon Surabaya . Laporan ini dapat disusun dengan baik karena banyak masukan dan dukungan dari berbagai pihak yang berupa informasi , arahan dan bimbingan oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. R.Hari Purnoomo selaku Kepala SMK Kesehatan Nur Medika Surabaya
2. Dr. Winartuti Santoso Selaku Kepala Puskesmas Manukan Kulon surabaya
3. Ibu Risma Widyastuti,S.Kep.,Ns Selaku Ketua Program Studi dan Pembimbing Klinik SMK Kesehatan Nur Medika Surabaya
4. Bapak Arif Abdul S,Amd.Kep Selaku Pembimbing di Puskesmas Manukan Kulon Surabaya
5. Seluruh staf dan karyawan Puskesmas Manukan Kulon Surabaya yang telah memberikan ilmu dan pengalaman kepada kami
6. Teman-teman SMK Kesehatan Nur Medika Surabayayang telah memberikan bantuan dan motivasi
7. Semua Pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan laporan Prakerin ini
Kami mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi penyampurnaan laporan ini. Semoga laporan ini berguna bagi pembaca. Akhir kata kami ucapkan banyak terimakasih.
Surabaya, Juni 2015
Team
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan hasil kegiatan PRAKERIN di Puskesmas Manukan Kulon telah dibuat dengan sebenarnya oleh kelompok 4 siswa SMK Kesehatan Nur Medika Surabaya selama melaksanakan kegiatan praktik klinik pada tanggal 15 Juni 2015 – 11 Juli 2015 di Puskesmas Manukan Kulon Surabaya.
Telah disetujui dan disahkan
Pada Tanggal
Mengetahui,
Penanggung Jawab Praktik(CI), Pembimbing Pendidikan,
.................................................. ................................................
Kepala Instansi Puskesmas,
.......................................
DAFTAR ISI
Halaman Judul...............................................................................................................................i
Kata Pengantar..............................................................................................................................ii
Lembar pengesahan......................................................................................................................iii
Daftar Isi........................................................................................................................................iv
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Tujuan Umum................................................................................................................2
1.3 Tujuan Khusus...............................................................................................................2
1.4 Manfaat Orientasi..........................................................................................................2
BAB II : HASIL ORIENTASI..................................................................................................... 3
2.1 Visi, Misi dan Tujuan Puskesmas.................................................................................3
2.2 Struktur organisasi Puskesmas......................................................................................4
2.3 Jenis Pelayanan.............................................................................................................4
2.4 Alur Pelayanan.............................................................................................................6
2.5 Standar Operasional Prosedure (SPO) pelayanan praktik keperawatan pada
masing-masing pelayanan............................................................................................8
2.6 Jumlah kasus / penyakit dimasyarakat terbanyak.......................................................12
2.7 Kapasitas Ruangan......................................................................................................12
2.8 Kegiatan shift jaga ruangan.........................................................................................13
2.9 Data puskesmas tahun 2015........................................................................................19
BAB III : PENUTUP...................................................................................................................41
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................41
3.2 Saran...........................................................................................................................41
LAMPIRAN................................................................................................................................43
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan masyarakat merupakan bagian dari pembangunan kesehatan nasional yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk. Untuk mencapai hal tersebut pemerintah mengupayakan beberapa pihak baik dari pemerintah sendiri maupun swasta untuk mencapai pelayanan yang optimal bagi masyarakat. didalam melaksanakan pembangunan kesehatan tersebut keikutsertaan masyarakat swasta dalam berbagai upaya kesehatan semakin meningkat. Keikutsertaan masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan tercemin dengan semakin meningkatnya usaha-usaha kesehatan yang di selenggarakan oleh pihak swasta baik berupa Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Balai Pengobatan, Balai kesejahteraan Ibu dan Anak maupun Klinik Rawat Inap.
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan ,serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelengarakan kegiatan secara menyeluruh , terpadu dan kesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu .
1.2. TUJUAN UMUM
Agar siswa siswi yang praktek mengetahui tentang pelayanan kesehatan di puskesmas manukan kulon kepada masyarakat
1.3. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti praktek di Puskesmas manukan kulon diharapkan siswa dapat mempratekkan dan mengembangkan pelayanan kesehatan di masyarakat
1.4. MANFAAT ORIENTASI
a. Mengenal langsung lapangan pekerjaan yang akan dihadapinya sesuai dengan program keahlian keperawatan
b. Menyesuaikan diri dengan lingkungan Lembaga Kesehatan dimana siswa tersebut melaksanakan praktek Keperawatan.
c. Membina tingkat kedisiplinan kearah yang lebih terprogram, mengingat pekerjaan yang dihadapinya menuntut tanggungjawab dan prestasi.
d. Mempersiapkan diri untuk menjadi tenaga kerja yang terampil yang memiliki dedikasi, kinerja serta loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaan, sesuai dengan program keahlian Keperawatan yang ditempuh di sekolah.
e. Melatih berfikir kritis dan memecahkan masalah yang terkait dengan bidang keperawatan.
f. Melatih siswa dalam menerapkan dan mengembangkan hasil-hasil teori yang didapat dalam masyarakat.
g. Melatih dan membuka wawasan siswa dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan dimasyarakat yang berkaitan dengan bidang keahliannya.
BAB II
HASIL ORIENTASI
2.1. VISI, MISI dan TUJUAN PUSKESMAS
VISI
VISI: Terwujudnya pelayanan kesehatan yang optimal dan berkesinambungan menuju masyarakat sehat
MISI
1. Melaksanakan upaya peningkatan kesehatan yang optimal berkualitas dan berkesinambungan baik perorangan, masyarakat dan lingkungannya.
2. Bersama-sama seluruh elemen yang ada di pemerintah & masyarakat dalam menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
3. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerja puskesmas.
TUJUAN
Umum:
Meningkatkan pelayanan kesehatan di puskesmas di puskesmas & wilayah melalui usaha yang bersifat menyeluruh promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Khusus:
a. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerja puskesmas manukan kulon.
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
c. Memotivasi masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan.
d. Mengurangi masalah kesehatan masyarakat di wilayah puskesmas manukan kulon.
2.3. JENIS PELAYANAN
1. UNIT PENDAFTARAN (LOKET)
Pengertian
Suatu kegiatan pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan penerimaan, pencatatan, penyimpanan data pasien yang berobat di puskesmas
Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk memberikan pelayanan pencatatan, penyimpanan data pasien berobat di puskesmas
b. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui data rekam medis pasien yg berobat dalam pelayanan puskesmas
Jenis Kegiatan
Ø Pendaftaran & pencatatan pasien yang baru dan pasien yang lama
Ø Pengambilan data Rekam Medis
Ø Penyiapan Data Rekam Medis
Ø Pencatatan Register pasien
Ø Pencatatan SIMPUS
2. POLI UMUM
POLI UMUM
PENGERTIAN
Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bertujuan menghentikan proses perjalanan penyakit pada seseorang sehingga penderitaanya dapat hilang.
TUJUAN
a. Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat indonesia
b. Tujuan khusus
§ Terhentinya proses perjalanan penyakit yang diderita seseorang.
§ Berkurangnya penderitaan seseorang karena sakit.
§ Tercegahnya dan berkurangnya kecacatan.
§ Merujuk penderita ke fasilitas yang lebih canggih (RS) bila diperlukan.
SASARAN
§ Masyarakat umum atau dana sehat .
§ Askes.
§ Masyarakat sekolah atau UKS.
KEGIATAN
a. Pelayanan Kesehatan Mata Dasar
§ Jumlah kasus sakit mata yang di obati.
§ Jumlah kasus katarak yang dideteksi.
§ Jumlah kelainan refleksi yang dideteksi.
b. Jumlah pekerja Non Formal yang di periksa
Pekerja non formal ialah sekelompok tenaga kerja yang berkaitan secara non formal atas keserasian, keakraban kepentingan bersama dan saling mempercayai untuk mencapai tujuan bersama.
Hal ini tidak memiliki kekuatan hukum formal seperti anggaran dasar, anggaran rumah tangga, badan hukum dan sebagainya.
Contoh pekerja non formal:
§ Petani ikan, petani padi, petani PIR dll.
§ Nelayan laut, nelayan tambak dll
§ Pengrajin industri kecil, pengrajin kulit, pengrajin tahu dan tempe dll.
c. Pelayanan Pengobatan Rawat Jalan
§ Balai Pengobatan
§ KIA
§ Pustu
§ UGD : 24 jam.
d. Pelayanan Rawat Inap
e. Rujukan Penderita ke RS Umum
f. Pelayanan Kesehatan Mata
g. Kesehatan Lingkungan
h. Pemeriksaan Peserta Latihan Fisik
3. POLI GIGI
Pengetian
Upaya kesehatan gigi dan mulut merupakan upaya kesehatan secara paripurna yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja puskesmas sehingga dapat meningkatkan sumber daya manusia
Tujuan
a. Tujuan Umum
meningkatkan sumber daya manusia, kita harus membenahi masyarakat melalui salah satu program kesehatan yaitu menurunkan angka kesakitan gigi masyarakat.
b. Tujuan Khusus
Membantu membuat masyarakat lebih dini merawat giginya sehingga dapat mencegah terjadinya caries gigi dan tercapainya derajat kesehatan yang optimal.
Sasaran
v ibu hamil
v anak prasekolah
v masyarakat umum/ ASKES/ dana sehat
v anak sekolah
Petugas
v dokter gigi
v perawat gigi
pelayanan tiap hari kerja : senin s/d sabtu
Kegiatan Program
I. Dalam gedung puskesmas
a. Bumil
seluruh ibu hamil diperiksa giginya dan diadakan perawatan tuntas agar ibunya terhindar dari sakit gigi dan bayinya dapat tumbuh dengan sehat.
b. Anak presekolah
menerima rujukan dari bidan dan penderita umum
c. anak sekolah
khusunya rujukan dari sekolah untuk kelas VI (tahap 3) dan anak sekolah yang datang sendiri
d. masyarakat umum/ASKES/dana sehat
- penderita dating sendiri berobat gigi
- rujukan kader UKGMD
- penderita ASKES berobat gigi
- penderita dana sehat berobat gigi
macam-macam perawatan:
v pencabutan
v pengobatan
v scalling
v Tumpatan/Perawatan pulpa
II. diluar puskesmas
a. UKGS tahap I
Paket promotif ini untuk seluruh SD diberikan penyuluhan kesehatan gigi baik oleh tenaga kesehatan gigi oleh tenaga kesehatan gigi maupun tenaga kesehatan yang lainnya.
UKGS tahap II
Paket preventif diadakan sikat gigi misal :Mengadakan preventif mal dengan pencabutan persistensi untuk murid kelas I ,II, III.
UKGS tahap III
Paket paripurna diberikan pada SD yang masuk tahap III berupa paket promotif/penyuluhan, sikat gigi dan perawatan paripurna.
b. UKGMD
Memberikan pembinaan kepada masyarakat mengenai kesehatan gigi sampai dengan pengobatan sederhana kepada masyarakat yang dibina.
Daerah binaan program kesehatan gigi:
v Kelurahan Manukan Kulon
v Kelurahan Banjarsugihan
v Kelurahan Manukan Wetan
Frekuensi pembinaan : 1 X/ bulan
Kegiatannya:
1. Penyegaran kader untuk kesehatan gigi.
2. Pembekalan kader untuk pengobatan gigi secara sederhana dan mencegah supaya terhindar dari penyakit gigi.
4. KESEHATAN IBU DAN ANAK
PENGERTIAN
Suatu program puskesmas yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi ibu dan anak.
TUJUAN
a. Meningkatkan derajat kesehatan ibu anak serta bayi.
b. Mengurangi angka kesakitan dan kematian bayi, ibu, anak, serta ibu melahirkan.
c. Membantu mempercepat terwujudnya NKKBS.
d. Meningkatkan mutu pelayanan KIA.
e. Menciptakan sistem pencatatan dan pelaporan.
SASARAN
a. Bayi ( 0 – 1 tahun )
b. Balita ( 1 – 4 tahun )
c. Anak pra sekolah ( 5 – 6 tahun )
d. Ibu hamil
e. Ibu bersalin
f. Ibu meneteki
g. Dukun bayi
h. PUS / WUS
i. Ibu – ibu kader
j. Ibu nifas
k. Ibu – ibu PKK
KEGIATAN
a. Didalam gedung puskesmas :
- Pelayanan ibu hamil.
- Pertolongan ibu persalinan.
- Pelayanan ibu meneteki.
- Pelayanan bayi dan balita.
- Pelayanan imunisasi.
- Pelayanan KB.
- Penanggulangan gizi buruk.
- Pembinaan dukun bayi.
- Pembinaan kader.
- Penyuluhan kesehatan masyarakat.
- Pencatatan dan pelaporan.
b. Diluar gedung puskesmas
- Pemeliharaan ibu hamil
· Jangkauan pelayanan jumlah kunjungan baru yang diperiksa. Angka standart : 90 % x perkiraan ibu hamil masing – masing puskesmas.Yaitu jumlah semua ibu hamil yang mendapat pelayanan pertama kali oleh petugas puskesmas ( medis, para medis ) dalam hegiatan KIA, baik didalam maupun diluar gedung, selama periode kehamilannya, dalam satu tahun kalender. Apabila ganti tahun yang bersangkutan belum melahirkan dan berkunjung lagi ke puskesmas maka disebut pengunjung lama.
Prosedur tetap kunjungan baru :
a. Pasien / klien mendaftar ke loket.
b. Pemeriksaan secara lengkap :
- Anamnesa
- Pelayanan Standar Minimal
1. Timbang
2. Tensi
3. Nilai Status gizi (LILA)
4. TFU
5. Tentukan Presentase Janin X Djj
6. TT
7. Tablet Fe
8. Test Lab. Rutin
9. Tatalaksana Kasus
10. Temu Wicara (Konseling)
- Pemeriksaan khusus :
Palpasi, inspeksi, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan
panggul luar ( terutama untuk primigrafida )
c. Pemberian kartu scor dengan kriteria sbb :
‘ ‘ POEDJI ROCHYATI ‘ ‘ dan hasilnya :
· Jumlah Skor 2 kehamilan resiko rendah tempat persalinan di BPS Puskesmas
· Jumlah Skor 6-10 kehamilan resiko tinggi tempat persalinan di BPS, Puskesmas, RS.
· Jumlah Skor ≥ 12 kehamilan resiko sangat tinggi tempat persalinan di Rumah Sakit.
d. Pemberian imunisasi TT 1 dan TT 2
Ada 5 jenis yg diberikan sesuai dg status TT-nya
1. TT1 langkah awal untuk mengembangkan kekebalan tubuh thd infeksi
2. TT2 4 minggu setelah TT1 untuk menyempurnakan kekebalan
3. TT3 6 bulan/ lebih setelah TT2 untuk menguatkan kekebalan
4. TT4 1 tahun/ lebih setelah TT3 untuk menguatkan kekebalan penuh
5. TT5 1 tahun/ lebih setelah TT4 untuk mendapatkan kekebalan penuh
e. Pemberian obat – obatan
- Sulfas ferosus 1x1 diberikan sejak diketahui ibu positif hamil ( minimal 90 butir / 3 bungkus
- Kalsium laktat diberikan 1x1 mulai kehamilan sampai 7 bulan.
- Vitamin B complek diberikan 2X1 sejak awal kehamilan s/d Trimester III akhir
f. Motifasi kesehatan ibu hamil tentang :
1. Hygiene kehamilan.Perawatan buah dada.
2. Nutrisi ibu hamil
3. Ketenangan jiwa.
4. Tanda bahaya pada ibu hamil
5. Persiapan keluarga menghadapi persalianan
6. Ibu Bersalin
- Tanda-tanda persalianan
- yang dilakukan ibu bersalin
g. Penentuan kunjungan ulang
- Hamil 1 – 12 minggu periksa setiap 1X Periksa.
- Hamil 13 – 28 minggu periksa tiap 1X Periksa.
- Hamil 29 – 40 minggu periksa tiap 2 X Periksa
.
Program Imunisasi
TUJUAN
Tujuan Umum :
- Memberikan kekebalan kepada bayi, anak dan ibu hamil serta calon pengantin wanita dengan maksud menurunkan angka kematian dan angka kesakitan serta pencegahan akibat buruk lebih lanjut dari PD3I.
- Pemantapan sistem pelayanan Imunisasi
- Meningkatkan Klan Cover dan Mun Imunisasi
- Program imunisasi merupakan program yang efektif
Tujuan khusus
- Tercapainya UCI ( Universitas Child Imuneazaton ) secara Operasional.
- Mempertahkan cakupan tahun sebelumnya yang tinggi cakupannya.
- Meningkatkan cakupan yang sebelumnya masih rendah
- Peningkatan kerja sama dengan lintas sektoral.
Sasaran :
- Bayi umur 0 – 11 bulan
- Ibu hamil
- Calon pengantin wanita dan anak sekolah
- Balita umur 0 – 59 bulan
Lokasi :
- Posyandu
- Pustu
- Puskesmas / KIA
- Polindes
- Sekolah
Jadwal Pemberian Imunisasi
Umur Bayi
|
Jenis Imunisasi
|
Interval Pemberian
|
0-7 Hari
0-2 Bulan
0-12 Bulan
2-12 Bulan
9- 12 Bulan
|
Hepatitis B (HB) O
BCG
Polio
DPT HB Combo
Campak
|
1X
1X
4X Interval Min 4 Minggu
3X Min 4 minggu
1X
|
Anak Sekolah
|
T
DT
|
≥ 7-15 Tahun
< 3-7 Tahun
|
WUS
|
Td
|
5X dosis
|
5. KAMAR BERSALIN
Pengertian
Adalah upaya kesehatan yang ditujukan kepada ibu bersalin diwilayah kerja Puskesmas untuk memberikan pelayanan pertolongan persalinan yang sesuai dengan standart pelayanan kebidanan
Tujuan
Tujuan Umum : memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam memberikan pertolongan persalinan yang bersih & aman untuk ibu dan bayi
Tujuan Khusus :
- Menurunnya angka kematian ibu dan bayi
- meningkatnya cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
- ibu bersalin mendapatkan pertolongan darurat yang memadai dan tepat waktu bila diperlukan.
Pelayanan Meliputi
1. pertolongan persalinan sampai dengan bayi dan placenta lahir
2. pemberian inisiasi dini
3. perawatan bayi baru lahir
4. penjahitan robekan jalan lahir (jika ada)
5. perawatan ibu nifas
Sasaran : ibu bersalin
Petugas : bidan
Pelayanan setiap hari ( Senin s/d minggu 24 jam)
6. RAWAT INAP UMUM
Pengertian
Adalah upaya kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat diwilayah kerja Puskesmas untuk memberikan pelayanan rawat inap yang sesuai dengan standart pelayanan
Tujuan
Memberikan pelayanan rawat inap umum yang memadai sesuai standart pelayanan rawat inap puskesmas.
Pelayanan Meliputi
1. Pemeriksaan oleh dokter umum
2. Perawat jaga 24 jam
Fasilitas kamar
1. 1 kamar terdiri dari 2 tempat tidur pasien
2. Kipas angin
Sasaran : masyarakat umum
Pelayanan setiap hari ( Senin s/d minggu 24 jam)
7. LABORATORIUM
PENGERTIAN
Suatu kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas yang nantinya akan menunjang terhadap kegiatan pelaksanaan perawatan dan pengobatan yang berkemampuan terbatas, dimana laborat ini akan membantu menegakkan diagnosa dari suatu penyakit.
TUJUAN
Tujuan Umum
Membantu menentukan diagnosa dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Tujuan Khusus
Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas khususnya BKIA, BP.
LOKASI
Puskesmas Manukan Kulon
FREKUENSI
Setiap jam kerja puskesmas
KEGIATAN
a. Pemeriksaan darah rutin
- DL (Hb, Leucosit, PCV, LED, DIFFcount )
- Erytrosit
- Golongan Darah
b. Urine rutin
- UL ( Albumin, Reduksi, Bilirubin, Urobilin, keton,nitrit, BJ , PH , Sedimen ).
- Plano Test
c. Tinja
FL ( pemeriksaan secara makro dan mikro)
d. Pemeriksaan Kimia Klinik
- Faal Hati
- Fungsi Ginjal
- Lemak Darah
- Widal
- Gula Darah
MASALAH
- Untuk pemeriksaan khusus seperti hepatitis, HIV, dll masih belum bisa di periksa di lab puskesmas.
PEMECAHAN
- Di kirim ke lab swasta atau Rumah Sakit pemerintah terdekat untuk meningkatkan Diagnosa laboratorium.
8. POLI KONSULTASI GIZI
Pengertian
Gizi adalah Suatu upaya untuk memperoleh prilaku yang mendukung terciptanya derajat kesehatan yang setinggi – tingginya yang dilakukan dengan cara pemantapan pengertian dan pengetahuan.
Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan hasil kegiatan gizi yg dilaksanakan yaitu 4 masalah di Indonesia
b. Tujuan Khusus
- Mengefektifkan kegiatan pemberian PMT pemulihan pada balita dan ibu hamil KEK
- Mengefektifkan kegiatan pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil
- Mengefektifkan kegiatan pemberian kapsul Vitamin A pada anak balita dan ibu nifas
- Mengefektifkan kegiatan pemberian kapsul iodium pada sasaran.
9. KLINIK SANITASI
Tujuan :Untuk mengetahui sebab-sebab penyakit yang berkaitan Dengan factor lingkungan sehingga dapat dilakukan tindakan yang dapat memperbaiki atau meningkatkan kondisi kesehatan lingkungan.
Sasaran : Masyarakat umum ( klien ) yang mempunyai masalah Kesehatan lingkungan ( khususnya masalah DBD )
Kegiatan :
- Inventarisasi masalah kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan dari klien dengan metode konseling untuk mengumpulkan data dan pemetaan yang berkaitan dengan penyakit, perilaku, sarana sanitasi, dan keadaan lingkungan.
- Kunjungan ke lokasi sesuai kesepakatan untuk menciptakan perubahan dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat serta menumbuhkan kemandirian masyarakat melalui upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Target : Setiap klien harus ditindak lanjuti dengan tinjauan lokasi
Beaya : -
Faktor Penunjang : Sudah terjalinnya hubungan koordinasi antara Puskesmas
Dengan perangkat masyarakat.
Faktor Penghambat : Bila terjadi beberapa laporan yang yang bersamaan.
Cara Penanggulangan : Mencatat nomor telepon klien agar bisa dihubungi segera.
10. KAMAR OBAT (APOTEK)
KAMAR OBAT (APOTEK)
Pengertian
Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan kefarmasian, penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan kepada masyarakat
Tujuan
b. Tujuan Umum : Pelayanan kefarmasian yang bermutu di puskesmas
c. Tujuan Khusus :
Ø Sebagai acuan bagi apoteker dan asisten apoteker untuk melaksanakan pelayanan kefarmasian di puskesmas.
Ø Sebagai pedoman dagi Dinas Kesehatan dalam pembinaan pelayanan kefarmasian di puskesmas.
Jenis Kegiatan
1. Pelayanan Resep
Ø Penerimaan Resep
Ø Peracikan Obat
Ø Penyerahan Obat
2. Pelayanan Informasi Obat
11. UNIT PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON (PTRM) DAN LAYANAN ALAT SUNTIK STERIL (LASS)
Ø PELAYANAN DALAM GEDUNG
a. Pelayanan pagi jam 07:30-14:30
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
Poli Umum
|
Poli Umum
|
Poli Umum
|
Poli Gigi
|
Poli Gigi
|
Poli Gigi
|
Laboratorium
|
Laboratorium
|
Laboratorium
|
Pelayanan KB
|
Pelayanan Ibu Hamil
|
Imunisasi
|
Akupuntur
|
Akupuntur
|
Pijat Bayi
|
Kamis
|
Jumat
|
Sabtu
|
Poli Umum
|
Poli Umum
|
Poli Umum
|
Poli gigi
|
Poli gigi
|
Poli gigi
|
Laboratorium
|
Laboratorium
|
Laboratorium
|
Pelayanan KB
|
Poli KIA/KB
|
Poli KIA/KB
|
Poli spesialis dalam
|
Pijat bayi
|
Akupuntur
|
Pijat bayi
|
Totok Wajah
|
b. Pelayanan Sore Jam 14:30-21:00
c. Pelayanan Rawat Inap & Persalinan 24 Jam
2.5. SPO PELAYANAN PRAKTIK KEPERAWATAN
2.5.1 Penanganan Hipetensi
Tujuan :
Membuat diagnose yang tepat dan terapi yang rasional.
Elemen ISO :
Klausal 5.2 pengutamaan pelanggan
Klausal 7.2 protes yang berhubungan dengan pelanggan
Klausal 8.2.1 kepuasan pelanggan
Ruang Lingkup :
Prosedur kerja ini berlaku di Poli umum Puskesmas Manukan Kulon.
Definisi :
Suatu kegiatan atau proses untuk menangani pasien dengan tekanan darah sistole ≥140 mmHg dan atau distole ≤90 mmHg
Kriteria pencapaian :
Dapat mendiagnosis dan mengendalikan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi
Alur Proses :
1. Pasien masuk poli umum
2. Anamnesis
Keluhan : - pusing
- bisa tanpa keluhan
3. Pemeriksaan
Didapatkan : - sistole ≥140 mmHg
- diastole ≥ 90 mmHg
4. Kemungkinan diagnose Hipertensi
5. Penatalaksanaan
1. Edukasi penderita untuk mengubah pola hidup yaitu menurunkan berat badan sampai ideal , penyuluhan gizi , olahraga yang tidak terlalu berat , stop rokok.
2. Berikan obat anti Hipertensi dengan dosis dan jenis yang disesuaikan tingginya tekanan darah .
3. Pemberian penyuluhan atau nasehat oleh petugas klinik gizi , tentang cara diet hipertensi.
6. Petugas menuliskan dan memberikan resep kepada pasien
Referensi :
Pedoman pengobatan dasar di puskesmas , DEPKES-RI 2007
Dokumen Terkait :
kartu status pasien
Unit Terkait :
-
Catatan Perubahan :
-
2.5.2 Rawat Luka
Tujuan :
Sebagai pedoman petugas kesehatan di semua pelayanan dalam merawat luka
agar luka yang diderita pasien cepat sembuh
Elemen ISO :
Klausal 5.2 pengutamaan pelanggan
Klausal 7.2 proses yang berhubungan dengan pelanggan
Klausal 8.2.1 kepuasan pelanggan
Ruang Lingkup :
Prosedur kerja ini berlaku di semua pelayanan puskesmas manukan kulon
Definisi :
Adalah suatu rangkain kegiatan merawat luka
Kriteria Hasil :
Semua pasien yang perlu dirawat luka , mendapatkan perawatan dengan baik dan benar .
Alur Proses :
1. Pasien masuk poli
2. Petugas memberitahu tindakan yang akan dilakukan dan menandatangani informed consent
3. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan
4. Petugas menyiapkan peralatan untuk merawat luka
5. Petugas dengan hati-hati merawat luka
6. Petugas memberitahu tindakan telah selesai di lakukan
7. Petugas merapikan alat-alat yang telah digunakan untuk merawat luka
8. Petugas mencuci tangan
9. Petugas memberikan edukasi tentang hasil tindakan dan meminta pasien kontrol dalam3 hari setelah tindakan
10. Petugas mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam status pasien
Referensi :
Manual Mutu Puskesmas Manukan Kulon
Dokumen Terkait :
Kartu status pasien
Informed consent
Unit Terkait :
Poli Gigi
Poli KIA/KB
Rawat Inap Umum
Kamar Bersalin
Puskesmas Pembantu
Catatan Perubahan :
-
2.5.3 Mengukur Suhu axilla
Tujuan :
Sebagai intruksi kerja bagi peugas kesehatan di puskesmas manukan kulon dalam melakukan pelayanan medis
Elemen ISO :
Klausul 5.2 pengutamaan pelanggan
Klausal 7.2 proses yang berhubungan dengan pelanggan
Klausal 8.2.1 kepuasan pelanggan
Ruang Lingkup :
Instruksi kerja ini meliputi persiapan alat dan pasien sampai dengan selesainya pengukuran suhu axilla di semua pelayanan puskesmas manukan kulon
Definisi :
Mengukur suhu axilla adalah mengukur suhu tubuh melalui axilla atau ketiak dengan menggunakan termometer
Kriteria Hasil :
Suhu badan pasien yang diperiksa dapat diketahui secara tepat
Alur Proses :
1. Petugas mendekatkan alat ke samping pasien
2. Petugas memberitahu pasien tentang prosedur dan tujuannya
3. Petugas membantu pasien untuk duduk atau posisi terbaring dengan membuka lengan bawah pasien
4. Petugas memasukkan termometer ke bagian tengah ketiak , turunkan lengan dan disilangkan lengan bawah pasien
5. Petugas mendiamkan termometer air raksa selama 5-10 , jika digital sampai sinyal terdengar
6. Petugas mengambil termometer dan mengusap ujung termometer dengan kassa kering dengan gerakan memutar dari atas ke arah resevoir kemudian membuang kassa
7. Petugas membaca tingkat raksa atau angka digitnya
8. Petugas membantu pasien untuk merapikan bajunya
9. Petugas membersihkan termometer air raksa dengan kapas alkohol 70%
10. Petugas menurunkan tingkat air raksa ke harga awal
11. Petugas mengembalikan termometer pada tempatanya
12. Petugas mencuci tangan
13. Petugas mencatat dalam status pasien
Referensi :
Manual Mutu Puskesmas Manukan Kulon
Dokumen Terkait :
Kartu status pasien
Unit Terkait :
-
Catatan Peruabahan :
-
2.5.4 Menimbang berat badan
Tujuan :
Sebagai instruksi kerja bagi petugas kesehatan di puskesmas manukan kulon dalam melakukan pelayanan medis
Elemen ISO :
Klausal 5.2 pengutamaan pelanggan
Klausal 7.2 proses yang berhubungan dengan pelanggan
Klausal 8.2.1 kepuasan pelangan
Ruang Lingkup :
Meliputi penyipan alat , pasien , pengamatan , hasil sampai dengan selesainya penimbangan di poli umum puskesmas manukan kulon
Definisi :
Menimbang berat badan adalah kegiatan yang bertujuan untuk megetahui berat badan menggunakan alat timbangan berat badan
Kriteria Pencapaian :
Mengetahui hasil berat badan pasien yang telah di timbang dengan akurat
Alur Proses :
a. Petugas meletakkan timbangan di tempat yang terang dan datar
b. Petugas memastikan jarum timbangan pada angka “nol”
c. Petugas meminta pasien untuk membuka/melepaskan sepatu, sandal , atau benda-benda lain yang dapat mempengaruhi pengukuran berat badan . Untuk bayi dilepas dari jaket/selimut
d. Petugas meminta pasien untuk naik keatas timbangan berdiri tegak tanpa berpegangan pada benda lain seperti dinding atau orang lain dan pasien bayi ditaruh diatas timbangan bayi tanpa dipegangi orang tua
e. Petugas membaca angka yang ditunjuk oleh jarum timbangan.
f. Petugas meminta pasien untuk turun dari timbangan dan memakai sepatu atau sandalnya kembali dan bayi diangkat
g. Petugas mencatat dalam status pasien
Referensi :
Manual Mutu Puskesmas Manukan Kulon
Unit Terkait :
Kartu status pasien
Catatan perubahan :
-
2.5.5 Penggunaan Sterillisator
Tujuan
Sebagai pedoman bagi petugas Poli KIA dalam mempersiapkan alat medis untuk memberikan pelayanan medis, guna :
1. Menghindari infeksi silang antar pasien atau pasien dengan petugas klinik
2. Menghindari infeksi lokal dan sistemik pasca tindakan perawatan yang dilakukan akibat masuknya mikroorganisme melalui jaringan luka
3. Mencegah infeksi nosokomial
4. Menjaga kesterilan alat secara optimal
Elemen ISO
Klausal 7.6 Pengendalian, pemantauan dan pengukuran alat
Klausal 8.2 Pemantauan dan pengukuran
Klausal 8.2.1 Kepuasan pelanggan
Ruang Lingkup
Intruksi kerja ini berlaku ini berlaku di Poli KIA Puskesmas Manukan Kulon
Definisi
Sterilisator adalah suatu alat yang multi fungsi yang dapat mensterilkan dan membersihkan dengan ozon/udara murni, dan menyimpan segala macam alat-alat medis dan perlengkapan medis.
Penanggung Jawab
Sundari (Koordinator Poli KIA Puskesmas Manukan Kulon)
Kriteria Pencapaian
Semua petugas dapat mensterilkan alat-alat medis dan bahan dalam keadaan steril serta siap digunakan
Alur Proses
1. Rendam alat yang habis pakai dengan larutan klorin 0,5% selama 10 menit
2. Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air bersih
3. Siapkan alat/bahan yang akan disterilkan
4. Masukkan alat/bahan yang akan di sterilkan kedalam rak sterilisator
5. Tutup sterilisator
6. Pasang stop kontak sterilisator
7. Tekan tombol power untuk mengoperasikan sterilisator
· Tekan tombol A untuk sterilisasi. Untuk membunuh kuman dan virus dengan efektif pada peralatan medis, gunting, pinset, instrumen tray, nirbeken, tromol, korentang, spekulum, bahan lain yang terbuat dari logam
· Tekan tombol B untuk Ozone. Untuk sterilisasi perlengkapan medis yang tidak tahan panas (handscoon, kassa, bahan lain, kapas, masker, oksigen masker, kateter, bahan lain yang terbuat dari plastik)
· Tunggu hingga lampu pada sterilisator mati
8. Cabut stop kontak dari sumber listrik
9. Tunggu alat dingin
10. Ambil alat-alat / bahan yang telah steril dan dipindahkanketempat yang bersih dan tertutup
Referensi
Petunjuk pemakaian ZTP80C-8
Dokumen Terkait
-
Unit Terkait
Kamar bersalin
Catatan Perubahan
-
2.5.6 Pelayanan KB
Tujuan
Sebagai pedoman petugas kesehatan dalam memberikan prosedur pelayanan KB (Keluarga Berencana) di Poli KIA Puskesmas Manukan Kulon
Elemen ISO
Klausal 7.2.2 Tinjauan persyaratan yang berhubungan dengan produk
Klausal 6.2.2 Kompetensi, Kepedulian dan pelatihan
Klausal 8.2.1 Kepuasan Pelanggan
Ruang Lingkup
Berlaku di poli KIA Puskesmas Manukan Kulon
Definisi
Kontrasepsi adalah suatu metode yang digunakan untuk menunda, menjarangkan kehamilan baik secara hormonal maupun non hormonal
Penanggung Jawab
Sundari (Koordinator Poli KIA Puskesmas Manukan Kulon)
Kriteria Pencapaian
Pasien memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan keinginan klien
Alur Proses
1. Pasien datang, lakukan anamnesa
2. Lakukan pemeriksaan fisik
3. Konseling pra-pelayanan KB
4. Lakukan Penapsian akseptor KB
5. Apabila klien bisa dilayani, anjurkan untukmemilih alat kontrasepsi sesuai keinginan klien seperti : Pil, Kondom, Suntik, Implan, IUD)
6. Konseling Pasca pelayanan KB
7. Dokumentasi
Referensi
Manual mutu Puskesmas Manukan Kulon
Dokumen terkait
Status Pasien
Unit terkait
-
Catatan Perubahan
-
2.5.7 Cuci tangan
Tujuan
Sebagai pedoman dalam melakukan cuci tangan yang baik dan benar sesuai 7 langkah cuci tangan yang benar
Elemen ISO
Klausal 5.2 Pengutamaan pelanggan
Klausal 7.2 Proses yang berhubungan dengan pelanggan
Klausal 8.2.1 Kepuasaan pelanggan
Ruang Lingkup
Instruksi kerja ini berlaku di semua pelayanan medis Puskesmas Manukan Kulon
Definisi
Mencuci tangan adalah proses membasuh tangan sehingga menjadi bersih dan aman
Penanggung Jawab
dr. Riko Lazuardi (Koordinator poli umum)
Kriteria pencapaian
Semua petugas dapat melakukan cuci tangan dengan baik dan benar
Alur Proses
· Petugas menyalakan air
· Ambil sabun dan air secukupnya
· Gosokkan telapak dengan telapak
· Gosok telapak kanan diatas punggung tangan kiri dan telapak kiri diatas punggung tangan kanan
· Gosok telapak dengan telapak dengan jari saling mengunci
· Jempol kanan memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya
· Jari kiri menguncup, gosok memutar, ke kanan dan ke kiri pada telapak kanan dan sebaliknya
· Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya, gerakkan memutar
· Basuh dengan air mengalir hingga bersih
Unit terkait
1. Poli KIA/KB
2. Poli gigi
3. Rawat Inap Umum
4. Rawat Inap Bersalin
5. Laboratorium
6. Unit sanitasi
7. Poli Pengobatan Tradisional
8. Poli gizi
9. Unit pendaftaran unit apotek
10. Unit gudang obat
Catatan perubahan
-
2.5.8 Penanganan Diare
Tujuan
Sebagai pedoman kerja petugas Rawat Inap Umum di Puskesmas Manukan Kulon untuk menurunkan angka kematian akibat dehidrasi dan mencegah dehidrasi ringan, sedang dan berat.
Elemen ISO
Klausal 5.2 Pengutamaan pelanggan
Klausal 7.2 Proses yang berhubungan dengan pelanggan
Klausal 8.2.1 Keputusan pelanggan
Ruang Lingkup
Prosedur kerja ini berlaku di Rawat Inap Umum Puskesmas Manukan Kulon
Definisi
Penanganan diare merupakan suatu kegiatan penanganan pasien dengan keluhan BAB berulang kali lebih sering daripada biasanya dengan konsistensi yang lembek dan cair, supaya tidak mengalami dehidrasi lebih lanjut.
Penanggung Jawab
dr. Friska Nursyane
Kriteria Pencapaian
Pasien terdiagnosa dengan tepat dan mendapat pengobatan yang rasional serta tidak mengalami dehidrasi
Alur Proses
1. Pasien datang je UGD dengan keluhan diare/BAB>3 kali dalam 24 jam
2. Pasien dilakukan anamnesa (panas, mual, tidak mau makan dan minum, dll) dan pemeriksaan fisik (mata cowong, turgor kulit menurun, nafas cepat, dll)
3. Dokter menentukan diagnosa penyakit
4. Bila dehidrasi ringan, petugas memberi pasien oralit, dicatat dalam status pasien dan dipersilahkan pulang
5. Bila dehidrasi sedang dan berat, pasien diberi oralit dengan dosis 75 ml/KgBB dalam 3 jam dan dilihat perkembangannya. Bila tidak ada perkembangan maka pasien segera di masukkan ke Rawat Inap Umum
1) Petugas informed consen
2) Melakukan tindakan pemasangan infus
3) Melakukan observasi pasien tiap 30 menit
4) Pemberian obat oral bila ada infeksi dan keluhan lain yang menyertai, konsultasi pada petugas gizi
6. Bila tidak ada perbaikan pada pasien dehidrasi berat maka di rujuk ke Rumah Sakit
Referensi
Pedoman pengobatan dasar di puskesmas,DEPKES-RI,2007
Dokumen terkait
Status pasien
Informed consent
Unit terkait
Laboratorium
Petugas Gizi
Catatan perubahan
-
2.5.9 Penggunaan kateter pada pasien
Tujuan
Instruksi kerja ini dibuat sebagai pedoman kerja bagi petugas kesehatan untuk melaksanakan tindakan penanganan kateter pada pasien baik pria maupun wanita
Elemen ISO
Klausal 5.2 Pengutamaan pelanggan
Klausal 6.2.2 Kompetensi, kepedulian dan pelatihan
Klausal 7.2 Proses yang berhubungan dengan pelanggan
Klausal 8.2.1 Kepuasan pelanggan
Ruang lingkup
Intruksi kerja ini mulai dari persiapan alat sampai dengan selesainya tindakan di Puskesmas Manukan Kulon.
Definisi
Penggunaan urinal ini adalah untuk membantu pasien yang tidak mampu BAK secara mandiri ke kamar mandi
Penanggung Jawab
dr. Friska Nursyane
Kriteria pencapaian
Semua petugas dapat melakukan tindakan pemasangan kateter dengan baik dan benar
Alur proses
1) Petugas cuci tangan dan memakai sarung tangan
2) Petugas memberitahu pasien tentang tujuan dan rencana tindakan (informed consent)
3) Petugas mempersiapkan alat
4) Petugas menggunakan sarung tangan
5) Petugas membantu mengatur posisi pasien
6) Petugas melakukan tindakan pemasangan kateter
7) Petugas memberitahu pasien, tindakan selesai dilakukan
8) Petugas merapikan alat
9) Petugas mencuci tangan
Referensi
Pedoman Keterampilan Medik, FK-UNAIR 2002
Dokumen terkait
Status pasien
Informed consent
Unit terkait
kamar bersalin
Catatan perubahan
-
2.5.10 Meja timbang bayi
Tujuan
Sebagai pedoman bagi petugas Poli KIA dalam mengetahui berat badan bayi
Elemen ISO
Klausal 7.2 Proses yang berhubungan dengan pelanggan
Klausal 6.2.2 Kompetensi, Kepedulian dan pelatihan
Klausal 8.2.1 Kepuasan pelanggan
Ruang lingkup
Instruksi kerja ini menjelaskan tanggung jawab kegiatan petugas Poli KIA
Definisi
Suatu alat yang bertujuan untuk mengetahui berat badan bayi saat ini
Alur proses
1) Pastikan timbangan dalam keadaan nol
2) Letakkan bayi diatas meja timbang
3) Baca hasil pengukuran
4) Beritahu keluarga timbangan bayi saat ini
5) Keluarga/orang tua bayi dipersilahkan menggendong bayinya
6) Pastikan jarum kembali keangka nol
7) Dokumentasikan
Referensi
Manual mutu Puskesmas Manukan Kulon
Dokumentasi terkait
Kartu status pasien
Buku register
Unit terkait
Ruang kamar bersalin
Catatan perubahan
-
2.6. JUMLAH KASUS / PENYAKIT DIMASYARAKAT TERBANYAK
Penyakit terbanyak
o Tingkat pertama pada penyakit Infeksi Akut dengan jumlah 18.000
o Tingkat ke dua pada penyakit rongga mulut dengan jumlah 6.000
o Tingkat ke tiga pada penyakit system otot dengan jumlah 5.000
o Tingkat ke empat pada penyakit infeksi pada usus dengan jumlah 4.000
o Tingkat ke lima pada penyakit kelainan kulit dengan jumlah 3000
o Tingkat ke enam pada penyakit hipertensi dengan jumlah 2000
o Tingkat ke tujuh pada penyakit reproduksi dengan jumlah 2000
o Tingkat ke delapan pada penyakit endokrin dengan jumlah 1000
o Tingkat ke sembilan pada penyakit mata dan adneksia dengan jumlah 500
o Tingkat ke sepuluh pada penyakit virus dengan jumlah 400
o Tingkat ke sebelas pada penyakit saluran kencing dengan jumlah 300
o Tingkat ke duabelas pada penyakit telinga dengan jumlah 200
o Tingkat ke tigabelas pada penyakit saluran pernafasan dengan jumlah 100
o Tingkat ke empatbelas pada penyakit sistem pencernaan dengan jumlah 80
o Tingkat ke limabelas pada penyakit kerena bakteri dengan jumlah 50
2.7. KAPASITAS RUANGAN
Puskesmas Manukan Kulon Surabaya memiliki kapasitas ruangan sebagai berikut :
1. Loket
2. Ruang Tunggu yang berkapasitas hingga 50 pengunjung
3. Ruang KIA
4. Kamar Bersalin
5. Poli Umum
6. Poli gigi
7. Poli Gizi
8. R. UGD
9. Apotek
10. Poli anak
11. 7 Kamar rawat inap
1 kamar terdiri dari 2 bed
12. 3 Tempat Parkiran
13. Laboratorium
14. 6 Toilet
15. Kantor
16. Mushola
17. Gudang
DENAH PUSKESMAS MANUKAN KULON
2..8 KEGIATAN SHIFT JAGA RUANGAN
SHIFT JAGA MINGGU PERTAMA (15 Juni – 20 Juni)
NAMA SISWA
|
Tanggal
| ||||||
15
|
16
|
17
|
18
|
19
|
20
|
21
| |
DEWI ANGGRAENI
|
BP
|
PST
|
APT
|
BP
|
PST
|
APT
|
L
|
DEWI MAYANGSARI
|
BP
|
APT
|
PST
|
APT
|
BP
|
PST
|
L
|
EKA DIAN PRATIWI
|
BP
|
BP
|
PST
|
PST
|
APT
|
BP
|
L
|
IKA TANTIA W
|
APT
|
BP
|
BP
|
PST
|
PST
|
BP
|
L
|
LILA ISMA ANA
|
APT
|
PST
|
BP
|
BP
|
BP
|
PST
|
L
|
SHIFT JAGA MINGGU KE DUA (22Juni – 28 Juni)
NAMA SISWA
|
Tanggal
| ||||||
22
|
23
|
24
|
25
|
26
|
27
|
28
| |
DEWI ANGGRAENI
|
BP
|
PST
|
APT
|
APT
|
PST
|
BP
|
L
|
DEWI MAYANGSARI
|
BP
|
BP
|
PST
|
PST
|
PST
|
BP
|
L
|
EKA DIAN PRATIWI
|
PST
|
PST
|
BP
|
APT
|
BP
|
PST
|
L
|
IKA TANTIA W
|
PST
|
APT
|
BP
|
PST
|
BP
|
APT
|
L
|
LILA ISMA ANA
|
APT
|
BP
|
PST
|
BP
|
APT
|
PST
|
L
|
SHIFT JAGA MINGGU KE TIGA (29 Juni – 5 Juli)
NAMA SISWA
|
Tanggal
| ||||||
29
|
30
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
| |
DEWI ANGGRAENI
|
L
| ||||||
DEWI MAYANGSARI
|
L
| ||||||
EKA DIAN PRATIWI
|
L
| ||||||
IKA TANTIA W
|
L
| ||||||
LILA ISMA ANA
|
L
|
SHIFT JAGA MINGGU KE EMPAT (6 Juli – 11 Juli)
NAMA SISWA
|
Tanggal
| |||||
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
| |
DEWI ANGGRAENI
| ||||||
DEWI MAYANGSARI
| ||||||
EKA DIAN PRATIWI
| ||||||
IKA TANTIA W
| ||||||
LILA ISMA ANA
|
Keterangan :
BP : Balai Pengobatan
APT : Apotik
PST : Pustu
L : Libur
1. Poli Umum
Penyakit terbanyak pada Poli umum adalah :
· Hipertensi
· Diabetes Melitus
· Diare
Terdapat 5 dokter yang menangani di Poli Umum
· dr. Amalia (Penanggung Jawab)
· dr. Nenny
· dr. Rossi
· dr. Listia
· dr. Riko
Terdapat 2 perawat yang membantu dokter di Poli Umum
· Worro
· Didik
2. Balai Pengobatan
Dalam Balai Pengobatan hanya menangani :
· Tensi
· Rujukan
· Surat Izin
· Surat Berobat
· Surat Sehat
Terdapat perawat yang menangani di Balai Pengobatan
· Worro
· Didik
3. Apotek
Jenis obat yang paling banyank diberikan :
· Obat Generik , seperti :
· Vitamin B complex
· Vitamin C
· Obat Bebas , seperti :
· Antasida
· Amoxicillin
· Metaformin
· Paracetamol
Terdapat 2 petugas di dalam apotek :
· Sinta (Penanggung Jawab)
· Ika
· Karsiti
Kode
|
Penyakit
|
Kode
|
Penyakit
|
00
|
UNSPESIFIED
|
0304
|
Batuk Rejan
|
01
|
PENY INFEKSI PADA USUS
|
0305
|
Tetanus
|
0101
|
Kolera
|
04
|
PENYAKIT VIRUS
|
0102
|
Diare
|
0401
|
Poliyomyelitis
|
0103
|
Disentri
|
0402
|
Campak
|
0104
|
Typoid
|
0403
|
Radang hati menular
|
0105
|
Infeksi penyakit usus yang lain
|
0404
|
Rabies
|
02
|
PENYAKIT TUBERCULOSA
|
0405
|
Trakhoma
|
0201
|
TB Paru BTA +
|
0406
|
DHF
|
0202
|
TB Paru klinis
|
0407
|
Parotitis
|
0203
|
TB Kelenjar
|
0408
|
Varicella
|
0204
|
TB Usus
|
0409
|
Herpes Zooster
|
0205
|
TB Tulang
|
0410
|
Penyakit Virus lainnya (HIV,dll)
|
0206
|
TB Lainnya
|
05
|
RIKETSIASIS &PENY KRN ARTHROPODA lainnya
|
03
|
PENYAKIT BAKTERI
|
0501
|
Malaria Tropika
|
0301
|
Kusta I/T (MB)
|
0502
|
Malaria Tertiana
|
0302
|
Kusta B/L (PB)
|
0503
|
Malaria MIX
|
0303
|
Difteria
|
0504
|
Malaria tanpa LAB
|
Kode
|
Penyakit
|
Kode
|
Penyakit
|
06
|
PENYAKIT KELAMIN
|
1005
|
Retardasi Mental
|
0601
|
Siphilis
|
1006
|
Ggn bermula pada bayi/anak
|
0602
|
Infeksi Gonokok
|
11
|
PENYAKIT SUSUNAN SYARAF
|
0603
|
Non Gonokok
|
1101
|
Epilepsi
|
07
|
PENYAKIT INFEKSI PARASIT
|
1102
|
Meningitis
|
0701
|
Frambusia M
|
1103
|
Poli Neuropati
|
0702
|
Frambusia TM
|
12
|
PENYAKIT MATA & ADNEKSIA
|
0703
|
Filariasis
|
1201
|
Glaukoma
|
0704
|
Penyakit cacing
|
1202
|
Katarak
|
0705
|
Scabies
|
1203
|
Kebutaan
|
0706
|
Penyakit kulit karena jamur
|
1204
|
Conjungtivitis
|
0707
|
Penyakit parasit lainnya
|
1205
|
Kekeruhan kornea
|
08
|
PENYAKIT ENDOKRIN & METABOLIK
|
1206
|
Radang saluran kelenjar mata
|
0801
|
Gondok Endemik
|
1207
|
Hordeolum
|
0802
|
Kencing Manis
|
13
|
PENYAKIT PADA TELINGA
|
0803
|
Hipertiroid
|
1301
|
Otitis Media
|
0804
|
Hipotioid
|
1302
|
OMP
|
0805
|
Obesitas
|
1303
|
Ketulian
|
0806
|
Gangguan metabolik lain
|
1304
|
Kelainan telinga lain
|
09
|
DEFISIENSI GIZI
|
14
|
PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
|
0901
|
Defisiensi vitamin A
|
1401
|
PJK
|
0902
|
Defisiensi vitamin B1
|
1402
|
Myocard Infark
|
0903
|
Defisiensi vitamin C
|
1403
|
COPD
|
0904
|
KEP Balita
|
1501
|
Demam Rematik
|
0905
|
Kwarshiorkor
|
1601
|
Hipertensi
|
0906
|
Marasmic
|
1701
|
Wasir
|
0907
|
Marasmic kwarshiorkor
|
1702
|
Varises
|
0908
|
KEK Bumil
|
1703
|
Thromboangitis Obliternas
|
0909
|
Kekurangan BB
|
1801
|
Tonsotitis
|
10
|
GGN MENTAL
|
1802
|
Laringitis & trachelitis
|
1001
|
Ggn Psikotrik
|
1803
|
Infeksi akut lain pada sal. Nafas
|
1002
|
Ggn Kepribadian
|
1804
|
Penyakit lain pada sal nafas
|
1003
|
Ggn Neurotik
|
1901
|
Pneumonia
|
1004
|
Ketergantungan alkohol/obat
|
1902
|
Bronchitis
|
1903
|
Asma
|
2801
|
Trauma Lahir
|
1904
|
Pleuritis
|
2802
|
Asfiksia
|
1905
|
Penyakit lain pada sal nafas
|
2803
|
Tetanus Neonatorum
|
2001
|
Caies Gigi
|
2804
|
BBLR
|
2002
|
Peny Pulpa
|
2901
|
Tumor jinak
|
2003
|
Peny Gusi
|
2902
|
Tumor ganas
|
2004
|
Kelainan dentofaisal
|
3001
|
Kecelakaan
|
2005
|
Atomatitis
|
3002
|
Keracunan bahan kimia
|
2006
|
Monoliasis
|
3003
|
Keracunan makanan
|
2101
|
Tukak Lambung
|
3101
|
Anemia
|
2102
|
Apendicitis
|
3102
|
Leukimia
|
2103
|
Hernia
|
3103
|
Hemofilia
|
2104
|
Penyakit Hatu Menahun
|
3201
|
Penyakit kulit infeksi
|
2105
|
Penyakit Hati Lainnya
|
3202
|
Penyakit kulit alergi
|
2201
|
ISK
|
3203
|
Luka bakar
|
2202
|
Gagal ginjal akut
|
3204
|
Luka tembak
|
2203
|
Gagal ginjal kronis
|
3205
|
Luka memar
|
2204
|
Batu Ginjal
|
3206
|
Leka Lecet
|
2301
|
Prostat hipertrofi
|
3301
|
Meninggal Haemorrhage
|
2302
|
Hidrocel
|
3302
|
Hydrocephalus
|
2303
|
Torsio Testis
|
3303
|
Commotio cerebri
|
2401
|
Mastitis
|
3401
|
Penyakit tulang belakang
|
2402
|
Erotio Porsio
|
3402
|
Radang sendi termasuk rheumatik
|
2403
|
Bartolinitis
|
3403
|
Patah Tulang
|
2404
|
Condilomalata
| ||
2501
|
Keguguran
| ||
2601
|
Perdarahan pada kehamilan & nifas
| ||
2602
|
Keracunan Kehamilan
| ||
2603
|
Rintangan Persalinan
| ||
2604
|
Infeksi pada kehamilan,persalinan
| ||
2605
|
Hyperemesis
| ||
1701
|
Cacat bawaan
| ||
2702
|
Cacat yang di dapat
| ||
2703
|
Sumbing
|
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari hasil data yang kami dapat tersebut kami dapat menyimpulkan :
a. Puskesmas Manukan Kulon memiliki lokasi yang cukup strategis dan mudah di jangkau oleh masyarakat
b. Pelayanan di Puskesmas Manukan Kulon cukup baik
c. Pelayanan di Puskesmas Manukan Kulon tidak hanya melayani masyarakat umum tetapi juga melayani BPJS , JAMKESMES , JAMKESDA , ASKES , SKTM
3.2. SARAN
Beberapa saran yang dapat kami sampaikan antara lain sebagai berikut :
a. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan maka perlu pendisiplinan karyawan dan tenaga medis maupun non medis
b. Lebih meningkatkan semangat dan kemampuan dalam menjalankan tugas
LAMPIRAN
Gambar 1.1 Foto staf Pkm Manukan Kulon Gambar 1.2 Ruang tunggu
Gambar 1.3 Tempat duduk petugas Gambar 1.4 Mencatat
Gambar 1.5 Ruang KIA Gambar 1.6 Tempat duduk ruang KIA
Gambar 1.7 Autoklav alkes gigi Gambar 1.8 Pengobatan gigi
Gambar 1.9 Apotek Gambar 1.10 TTV
Gambar 1.11 Ruang Periksa Gambar 1.12 Menulis Rujukan
Gambar 1.13 Poli umum Gambar 1.14 Kegiatan di BP
Gambar 1.15 Tampak dari depan Gambar 1.16 Pustu Banjar Sugihan
Gambar 1.17 Rawat Luka
Casinos in Malta - Filmfile Europe
ReplyDeleteFind the best Casinos in Malta including bonuses, games, games www.jtmhub.com and the worrione history of games. We cover all the main reasons to septcasino.com visit Casinos filmfileeurope.com in